Noah memang tidak sebarbar Nora, tapi ada kalanya ia terlihat lebih mengganggu daripada saudarinya itu, misalnya saja ketika Aodan ingin tidur karena terlalu lelah, ia akan duduk di bantal Ayahnya dan menyodorkan sebuah buku.
"Sayang, ini bukan sesuatu yang bisa Ayah baca." Aodan meringis mengusap hidungnya ketika melihat buku tebal bertulikan aksara cina dihadapkan ke arahnya. "Coba cari Paman Liu, dia ahli membaca tulisan seperti ini."
Luna sedang membawa Nora untuk berbelanja di luar dan berakhir Aodan harus mengurus Noah sampai Luna kembali.
"Yah! Yah!" Noah tampaknya tidak puas, ia mengetukkan ujung buku ke hidung Ayahnya.
"Sayang, Ayah tahu kamu lebih pintar dari Ayah. Tapi tolong jangan diperlihatkan, jangan buat Ayah terlihat bodoh." Aodan menggerutu, ia setengah berbaring dan menusuk-nusuk perut bayi laki-lakinya.
Noah mencibir, tangan kecilnya sudah susah payah membawa buku berwarna merah ini ke wajah Ayahnya, tapi yang ia dapat justru keluhan dari sang Ayah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com