webnovel

Ibu Hamil

Paman Hendri duduk di taman belakang rumah mewahnya dengan geram. Baru saja salah satu anak buahnya berkata Victor akan membuat pameran lukisan tunggal. Selama ini Paman Hendri terus mengawasi aktivitas putranya itu dari jauh dan diam-diam.

"Anak kurang ajar itu malah mau membuat pameran lukisan! Apa dia bodoh?" Paman Hendri terlihat kesal hingga melempar cangkir tehnya ke halaman.

Para pelayan yang melihat itu menjadi takut. Mereka sering ketakutan melihat kemarahan tuannya.

"Biarin aja lah, Kak," komentar Bibi Riyana sambil menggigit kuenya. "Apa salahnya kalau Victor punya pameran lukisan sendiri?"

Paman Hendri langsung mendelik kea rah adiknya. "Kamu bilang apa salahnya?! Tentu saja salah, Riyana. Dia itu anggota keluarga Dewandra! Salah satu pewaris perusahaan keluarga kita juga!"

"Tapi Victor kan udah bilang gak mau jadi pewaris," Bibi Riyana mengingatkan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel