webnovel

Bayi dan Dukun

Vero melihat orang-orang sedang cemas menanti kelahiran bayi. Mereka semua khawatir tentang keselamatan si bayi dan ibunya. Di situasi genting seperti ini Vero berusaha untuk tetap tenang. Gadis itu membeli kue dan minuman untuk orang-orang yang sedang menunggu kelahiran bayi.

"Apa Bapak mau ini?" tanya Vero sambil menyerahkan kue pada suami si ibu hamil yang wajahnya terlihat pucat dan takut.

Pria itu menggeleng.

"Kenapa Bapak terlihat tegang sekali?" tanya Vero. Memang wajar melihat suami khawatir dengan keselamatan istri dan anaknya, tapi ekspresi pria ini berbeda. Seolah ada beban besar yang mengganjal hatinya.

Vero pun memutuskan duduk di sebelah pria itu.

"Saya hanya khawatir," jawab pria itu lemas.

"Apa karena ini pertama kalinya Bapak punya anak?" Vero bertanya lagi.

Pria itu menggeleng. "Bukan. Ini semua karena anak kami dikutuk."

"Dikutuk?" Vero tidak percaya pada pendengarannya. Apa pria di sampingnya ini sedang bercanda, batinnya bertanya-tanya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel