"Aku tahu kalau Nur sangat cantik. Apa kamu juga sudah bertemu dengan Fazrani?" tanya Hafiz dengan wajah serius.
"Ya tentu, aku juga bertemu dengan Fazrani. Dia sangat ramah dan anggun. Tatapan matanya sangat teduh. Pantas saja kamu sangat mencintainya dan susah melupakannya." ucap Mahesa dengan tatapan kagum pada sosok Fazrani.
"Kamu benar Dek Fazrani sangat anggun dan ramah. Dan sinar matanya begitu sangat teduh, namun yang penting dari kesemua itu hatinya sangat baik. Karena itulah aku begitu sangat mencintainya dan sampai sekarang tidak bisa melupakannya." ucap Hafiz dengan perasaan sedih.
Mahesa menghela nafas panjang.
"Saranku Hafiz, lupakan Fazrani. Karena dia sudah punya kehidupan sendiri dengan suaminya. Kamu bisa memulai mencintai jodoh kamu. Tidak perlu tergesa-gesa, nanti kamu pasti akan menyadari kalau cinta yang datang terakhir itu lebih indah." ucap Mahesa dengan sebuah senyuman.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com