Suara Mo Yesi yang dalam terdengar di telinga Qiao Mianmian. "Kau tidak perlu merasa tidak nyaman. Kau adalah istriku, Mo Yesi. Kejayaan dan kehormatan sudah seharusnya kau dapatkan. Nanti, kau akan menemukan bahwa identitas akan membawamu menjadi jauh lebih baik," ujar Mo Yesi.
Mo Yesi berada sangat dekat hingga Qiao Mianmian bisa merasakan bibir Mo Yesi yang hangat dan lembut menyentuh telinganya dari waktu ke waktu saat berbicara. Hidungnya juga dipenuhi aroma tubuh Mo Yesi. Ketika ia bernapas, aroma itu membuatnya mabuk kepayang. Ia tidak tahu parfum apa yang digunakan pria itu, tapi aromanya sangat harum. Qiao Mianmian mendengarkan suara napas Mo Yesi yang begitu dalam di telinganya dan detak jantungnya semakin tidak dapat dikendalikan. Jantungnya berdetak terlalu keras dan cepat sampai seluruh tubuhnya ikut bergetar. Jarak seperti ini... terlalu dekat. Ia tidak pernah begitu dekat dengan seorang pria, kecuali dulu saat masih bersama dengan Su Ze.
"Mo Yesi…"
Qiao Mianmian memalingkan wajahnya agar Mo Yesi tidak terlalu dekat dengannya. Tanpa disangka, bibir Mo Yesi yang lembut mengecup pipinya hingga mereka seketika tertegun. Qiao Mianmian menatap Mo Yesi dengan kaget, kemudian wajahnya memerah. Ia menggigit bibirnya, matanya bersinar, dan telinganya memerah. Mo Yesi juga tak kalah kaget. Saat ia melihat pipi Qiao Mianmian yang merah karena tersipu malu, matanya menggelap dan seperti ada sebersit cahaya yang lewat.
Di lain sisi, manajer restoran yang melihat langsung kejadian barusan dengan mata kepalanya sendiri kembali dibuat terkejut. Ya Tuhan, bukankah kabarnya Tuan Mo tidak mau dan tidak dekat dengan seorang wanita? pikirnya. Tidak peduli seberapa cantik dan seksinya seorang wanita, Mo Yesi tidak pernah menunjukkan ketertarikan sedikitpun.
Kabarnya, ada seorang aktris panas yang pernah mencoba untuk mendekati Mo Yesi. Aktris itu mencari cara untuk masuk ke hotel tempat Mo Yesi tinggal, kemudian ia menanggalkan pakaiannya dan bersembunyi di balik selimut. Meskipun aktris itu sangat seksi dan tidak mengenakan sehelai benang pun, ia tidak berhasil mendekati Mo Yesi dan pengawal Mo Yesi membawanya keluar dari kamar hotel Mo Yesi. Sejak saat itu, aktris itu dicekal. Insiden itu membuat banyak wanita yang ingin mendekati Mo Yesi terkejut dan menjadi takut untuk mendekati Mo Yesi. Dari insiden itu juga, semua orang tahu bahwa Mo Yesi hanyalah seseorang yang bisa dilihat dari kejauhan dan tidak bisa disentuh. Tidak ada lagi wanita yang berani mendekatinya.
Namun, jika manajer restoran tidak salah lihat, Mo Yesi lah yang barusan mengambil inisiatif dan sebaliknya, Nyonya Mo malah ingin menghindarinya dan tampak sedikit tidak berani. Ciuman itu membuat wajah Nyonya Mo memerah dan hal ini sungguh membuat orang-orang yang melihatnya merasa takjub. Ternyata, Tuan Mo menyukai wanita yang polos seperti ini. Tak heran jika aktris seksi itu gagal merayunya, pikir manajer restoran.
———
Wajah Qiao Mianmian yang memerah masih belum kunjung reda hingga mereka berdua duduk. Setiap ia teringat akan ciuman biasa itu, jantungnya akan kembali berdebar. Mo Yesi terus saja menatapnya setiap saat dengan tatapan yang sangat panas, seakan memiliki maksud terselubung. Qiao Mianmian tidak berani mengangkat kepalanya untuk menatap Mo Yesi. Walaupun ia tidak melihat, ia masih bisa merasakan tatapan Mo Yesi yang hangat dan tertuju padanya lurus-lurus tanpa berpaling sedikitpun. Ia merasa bingung. Ketika ia bersama Su Ze sebelumnya, ia tidak pernah merasa seperti ini. Namun, ketika ia bersama dengan Mo Yesi dan dipandang oleh pria itu, hatinya bingung dan merasa tidak nyaman.