Waktu yang telah disepakati pun akhirnya datang juga. Tepat pada pukul delapan malam, Kanit Gerdian, Bian serta Arvin telah berada di ruang rapat. Begitu juga dengan AKBP Irwan selaku orang yang akan memimpin rapat tersebut.
Hanya keheningan yang menyelimuti ruangan itu. Satu pun dari mereka tidak ada yang berani mengeluarkan suara. AKBP Irwan terlihat sibuk membulak-balikan berkas hasil laporan sementara yang telah Arvin dan Bian tulis. Membaca serta mengamatinya dengan saksama.
Begitu juga dengan Kanit Gerdian yang seolah sibuk dengan pikirannya sendiri. Dia sesekali mendongak ke atas, lalu kembali menunduk menatap lantai. Sesekali dia melirik jam yang melingkar di tangan kirinya. Tampaknya mereka belum juga memulai rapat karena masih ada orang yang tengah ditunggu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com