Fadhil panik. Dia memang tidak ingin Aqila tahu pekerjaan dia. Tidak ingin Aqila bertambah menjauh karena mungkin malu dengan pekerjaan yang dia jalani saat ini. Fadhil berdiri saat mobil Arumi sudah memasuki halaman rumah. Fadhil ingin segera undur diri tapi percuma. Pasti ketemu juga dengan Aqila di depan.
"Tante ada pintu belakang tidak?" tanya Fadhil pada Arumi.
"Ga Ada. Adanya pintu samping. Memang kenapa?"
"Saya mau permisi dulu lewat samping ya Tante."
"Kenapa lewat samping?"
"Saya... Aduh gimana ya? dimana tante pintunya?"
"Di sebelah sana." Tunjuk Arumi ke arah pintu yang berada di dekat dapur.
"Tante, saya pulang ya. Atau saya tunggu sopir tante di luar. Makasih banyak orderannya ya Tante. Assalamualaikum." Fadhil berlari menuju pintu samping. Dan meninggalkan keheranan di hati Arumi tentang apa yang dilakukan oleh Fadhil.
'Pasti ada hubungannya sama Aqila ini.' batin Arumi. Lalu tersenyum mengingat tingkah konyol Fadhil.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com