webnovel

II-159. Rumor Dan Fakta

hakim buru-buru mempertanyakan ke mana perginya gadis yang barusan diperdebatkan hebat. 

"mohon maaf, saya sengaja pergi untuk menenangkan diri," kalimat ini mengguncang tiap hati manusia yang hadir di dalam ruang sidang. 

"Apakah kamu benar-benar menandatangani surat gugatan cerai?" ini pertanyaan salah satu hakim. 

"Em.." gadis ini terdiam sejenak lalu melirik sang kakak, sudah dapat di duga Anantha menatapnya serius, "yang ada di kertas gugatan, benar tanda tangan saya," 

"Apakah kamu di paksa, terpaksa, atau memang keinginanmu sendiri?" yang bicara kali ini hakim lain, tampaknya perdebatan hangat antar kuasa hukum kedua belah pihak turut memicu dugaan terkait kemungkinan adanya desakan yang di terima gadis ini, terlebih jawaban Aruna ketika di tanya: 'ke mana dia selama ini',  jawabnya: menenangkan diri. Tentu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi siapa pun yang mendengarkan penjelasannya. 

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel