Setelah kepergian Bik Nani rumah memang terasa sangat sepi
Shella memandang ke arah langit-langit
Pikirannya melambung jauh ke masa masa dimana masih SMA dulu.
Jika di ingat lagi waktu memang sangat cepat berlalu, Dulu aku masih anak SMA yang culun dan lugu dengan rambut yang ter kepang dua. Tapi sekarang aku sudah menjadi seorang Boss di perusahaan yang aku bangun sendiri.
Tiba-tiba saja air mata Shella mengalir. Bukan karena lelah menjalani hari-harinya namun terkadang manusia memang perlu menangis. Dari menangis mereka berbicara tentang hati yang terluka. Saat mulut tak bisa berkata. Tangisan lah yang menjadi pereda.
" Andaikan saat ini ada Bik Nani, pasti aku tidak akan merasakan kesepian seperti ini, Bik Shella rindu… Kata Shella sembari memeluk bantal guling nya.
" Drettt… Drettt !!! Getar Handphone Shella
Pesan dari Franklin " Shella apa kau sudah tidur ? Tanya Franklin.
" Belum.. Ada apa ? Balas Shella
" Bisakah kau berjalan ke teras kamar mu ? Tanya Franklin.
Shella langsung duduk dan segera bangkit berjalan menuju teras kamarnya. Ketika Shella membuka pintu segerombolan angin menerpa dan membelai lembut wajahnya. Udara malam yang dingin membuat bulu roma Shella berdiri tegak. Shella sedikit menggosokkan kedua tangannya untuk menghangatkan bagian tubuhnya yang kedinginan.
Matanya segera tertuju ke bawah mencari orang yang sudah menyuruhnya untuk berjalan ke teras. Dengan handphone yang masih menempel di telinga.
" Kamu ada di mana ? Tanya Shella bingung.
" Di sini...
Franklin memeluk Shella dari belakang dan mengangkat dagu Shella menatap ke arah langit dengan tangannya.
" Dorrrrr... Dorrr..... Suara kembang api yang menghiasi langit tanpa bintang. Mata Shella tak berhenti berkedip sekolah senyum mulai menghiasi wajah cantiknya. Franklin mencium bahu Shella dan ikut tersenyum kala melihat pujaan hatinya merasa senang.
" Apa apaan ini..., Aku pikir kau sudah kembali. Kaya Shella menoleh dan memutar tubuhnya.
" Tidak ..., bagaimana mungkin aku meninggalkan kekasihku yang sedang dalam keadaan bad mood. Aku tidak tahu apa yang terjadi kepada mu tapi aku berharap dengan kejutan ini setidaknya kau bisa tersenyum dan melepaskan semua beban pikiranmu.
" Thank you... Kata Shella tersenyum. Kau sudah menghiasi langit tanpa bintang malam ini. Kata Shella kembali menatap ke arah Kembang Api yang masih menghiasi langit.
"Jika tidak ada bintang, maka aku akan meletakkan semua bintang di langit gelap mu, dan jika tidak ada cahaya maka aku akan menjadi cahaya dalam ruang gelap mu. Sekarang hanya tinggal bagaimana kau membuka hatimu untukku dan jika masih belum Aku akan tetap mengetuknya sampai nanti kau akan mendengar ketukan ku dan membukanya untukku.
Seketika senyum Shella sirna dari wajahnya mendengar perkataan Franklin. unta itu adalah sebuah kemungkinan atau harapan namun salah tahu pasti semua itu tidak akan terjadi masalahnya adalah hati itu sudah tidak lagi bersama Shella karena hati itu sudah dibawa pergi oleh Jonathan.
" Emmm... terimakasih untuk kejutannya. Tapi ini sudah sangat larut. Tidak baik jika kau tetap berada di sini. Kata Shella berbalik dan menyentuh kedua pipi Franklin dengan tangannya.
" Apakah kau sedang mengusir tikus secara halus ?
" Tidak... tidak... bukan itu. Kata Shella yang merasa bahwa Franklin tersindir karena ucapannya.
" Heheheh.. Tidak aku hanya bercanda Shella. Hemmm kalau begitu aku pamit dulu. Setidaknya sebelum tidur aku sudah sempat membuatmu tersenyum bahagia itu sudah lebih dari cukup untuk membuat ke tidur nyenyak malam ini. Kata Franklin menarik kepala Shella dan mengecup keningnya.
Tiba-tiba Franklin melompat keluar dari pagar beton balkon. Dan Shella yang menyaksikan hal itu hampir saja membuat jantung nya copot karena terkejut. Tapi di sana Shella menyadari bahwa ada tangga yang bersandar di dinding kediaman nya dan perlahan Franklin menuruni tangga tersebut sambil sesekali menatap ke arah Shella sembari memberikan flying kiss. Shella hanya tertawa melihat tingkah lucu Franklin sembari melambaikan tangannya beberapa kali.
Keesokan Harinya.
Di perusahaan Ella's.
Setelah menyelesaikan rapat bulanan, Shella kemudian berjalan menuju ruangan Jonathan yang saat ini di tempati oleh Asisten nya. Saat hendak berjalan tiba tiba dari arah belakang terdengar dua orang sedang menyinggung tentang Jonathan.
" Aku dengar dia parah...! Kata Suara tersebut.
Segera Shella menatap ke belakang dan mendapati Leo saudara tiri Shella berjalan melewati Shella dan masuk ke ruangan Jonathan tanpa menyapa Shella.
Hati Shella mulai bertanya-tanya ada apa sebenarnya, karena Leo dan sekertaris itu yang tadi membicarakan Jonathan terlihat khawatir dari raut wajahnya. Shella segera melangkah dengan cepat menyusul Leo dan Sekertaris Jonathan.
Dari dalam ruangan terdengar mereka sedang membicarakan Jonathan dan saat itu tanpa mengetuk pintu Shella masuk.
" Ada apa dengan Jonathan ? Tanya Shella.
" Shella...! Kata Leo dengan wajah paniknya.
" Ada apa dengan Jonathan ? Kenapa kalian semua terlihat panik dan sedih ? Tanya Shella kembali mencari kepastian.
" Tuan... Dia... em Dia kecelakaan kemarin malam sehabis mengendarai mobil dalam keadaan mabuk. Dan tanpa di sangka ...
" Jonathan meninggal saat kecelakaan. Sambung Leo memotong pembicaraan Sekertaris Jonathan.
Saat itu di kepala Shella seolah ada dentuman keras, jantungnya berdetak kencang dan napas nya tak beraturan. Shella tidak mau percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. File yang ada di tangannya satu persatu jatuh ke lantai saat Shella mulai tidak bisa mengendalikan emosinya. Air matanya mengalir deras dan kakinya bergetar hebat. Shella merosot jatuh kelantai dan saat itu Leo langsung berlari menghampiri Shella.
" Shella... Shella... Kata Leo sembari memeluk Shella yang menangis tersedu-sedu.
" Katakan kepada ku bahwa apa yang baru saja kau katakan adalah bohong. Katakan kepada ku bahwa semuanya bohong. kata Shella meremas baju Leo.
"Bruckkkkk... !! suara pintu terdorong kuat dan dari sana Clara melangkah dengan penuh emosi menemui Shella yang sedang menangis di dalam pelukan Leo.
Clara bertindak brutal menarik Shella dari pelukan Leo " Semua gara gara kau. Aku selalu saja kehilangan mereka, dan semuanya di sebab kan karena ulah mu. Kau benar-benar wanita pembawa sial. Kau tidak pantas tetap hidup !!!
Clara mendorong Shella dengan kuat membuat Shella terjatuh di lantai. Segera Leo menahan Clara dan Asisten Jonathan menopang tubuh Shella untuk bangkit.
" Clara katakan semuanya bohong, dia tidak mungkin. hiksssss... Dia dimana sekarang ? Tanya Shella.
" Mereka akan mengebumikan jasadnya hari ini juga. Dan Papa sudah mengatakan bahwa tidak akan ada media dan wartawan di acara pemakaman anak kandungnya. Hati Papa sedang sangat hancur terlebih lagi jasad Jonathan sangat hancur bahkan tidak bisa di kenali. Jadi kami sekeluarga akan segera berangkat Ke NY untuk melangsungkan acara pengebumian. Kata Leo.