webnovel

Mereka Harus Membayarnya!

Axton POV

Aku tak bisa berpikir jernih sekarang. Aku sama sekali tak menyangka jika Wenda dan Leo ... Ah..jauhkan pikiran itu! Tiba-tiba saja aku mendengar suara ketukan pintu lalu suara Wenda.

Dia mengeluarkan kata-kata yang memilukan ditambah dengan isakan tangis yang makin membuat hatiku pedih. Ingin rasanya keluar dan memeluknya, menenangkan Wenda dalam dekapanku. Tapi aku masih merasa sangsi.

Siapa yang tak cemburu jika melihat wanita yang paling dicintai bersama dengan seorang pria berdua di dalam kamar. "Kau percaya padaku, bukan?" Aku diam dan menyentuh pintu kamarku.

Aku menghela napas berat, lalu duduk di lantai sambil bersandar di pintu kamar. Menemani Wenda dalam tangisnya yang memilukan sembari memikirkan keputusan apa yang kuambil.

Lama kelamaan tak ada lagi suara Wenda yang terdengar, apa mungkin dia sudah pergi atau tertidur lelap? Kulirik jam di dinding. Jam menunjukkan pukul 02.30, aku memberanikan diri untuk keluar dari tempat persembunyian.

Aku berjalan menuju kamar yang dia tempati. Mungkin dia ada di sana, aku harap. Aku berjinjit pelan masuk ke dalam kamar yang dia tempati, supaya dia tak mengetahui keberadaanku. Perlahan aku melangkah mendekati ranjang dan menyalakan saklar lampu yang berada di samping ranjang namun apa yang kulihat hanyalah ranjang yang kosong. Aku tentu saja panik.

"Wenda! Wenda!" Aku segera berjalan menuju kamar mandi tapi tak menemukan siapa-siapa di sana. Tidak ada, Wenda tak ada. Ya Tuhan! Kemana dia? Apa dia sangat kecewa dengan sikapku? Aku menyesal sekarang.

Aku memperhatikan gaun yang sudah terlipat rapi di ranjang. Ada dua surat dan sebuah cincin. Cincin yang kusematkan di jari manisnya saat kami menikah kini tergeletak begitu saja. Aku menghembuskan napas dalam-dalam, mengumpulkan keberanianku membaca surat dari Wenda.

Untuk Axton

Axton ini aku Wenda. Kalau kau membaca surat ini mungkin aku sudah pergi dari rumahmu. Untuk insiden dari tadi, aku minta maaf tapi sejujurnya aku sama sekali tak tahu menahu. Yang aku tahu aku tertidur pulas di sofa bukan di kamar hotel.

Begitu aku terbangun, aku mendapati diriku bersama Leo di dalam kamar dan kami tak melakukan apa-apa. Aku tak akan memintamu untuk mencari tahu soal ini, nyatanya kami dijebak oleh seseorang.

Maaf aku tak pamit tapi aku harus menuruti aturan pernikahan kontrak bahwa aku harus meninggalkanmu. Suka atau tidak, mau atau tidak mau. Mungkin kita tak akan bertemu lagi dan aku harap kau bisa menemukan wanita yang lebih dariku.

Tetapi, satu hal yang harus kau tahu. Aku selalu mencintaimu, Axton Denzel. Terima kasih atas semua kasih sayangmu padaku selama 6 bulan ini. Aku akan selalu mengenang waktu yang kita habiskan berdua.

Dari Wenda

Kuremas tepi surat itu begitu selesai membacanya. Astaga! Apa yang telah aku lakukan?! Dia pergi karena mengira bahwa pernikahan kontrak kami telah habis yang seharusnya tak ada pernikahan kontrak lagi.

Ini semua karena keteledoranku sebagai suami yang tak bisa menjaga Wenda sehingga orang memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan hal buruk. Akhirnya aku harus kehilangan wanita yang amat kucintai. Maafkan aku Wenda, aku berjanji kita akan bertemu lagi dan aku akan meluruskan semua kesalahpahaman ini. Tapi sebelum itu, aku akan menghukum mereka yang telah melakukan tindakan keji padamu. Mereka harus membayarnya!

Aku segera mengambil telepon dan menelpon Cody. Aku bisa mendengar suaranya yang menguap. "Halo Cody, datang ke rumahku sekarang. Aku ingin kau melakukan sesuatu!" perintahku.

💘💘💘💘

Aku akhirnya sampai di perusahaan dengan wajah dingin. Aku mendengar beberapa karyawan yang tak menyadari kehadiranku bergosip tentang Wenda. "Aku tak percaya tampang sepolos itu ternyata dia adalah wanita murahan!"

"Beberapa bulan yang lalu, dia mencium Presiden sekarang tidur dengan CEO DeMonte Corporation. Dasar pelacur!"

"Beruntung dia sudah resign!" Aku mengepal kuat tanganku begitu juga rahangku yang mengeras mendengar perkataan mereka yang merendahkan istriku. Aku berusaha menyabarkan diriku sendiri dan harus bersikukuh.

Aku kembali berjalan menuju ruanganku sembari pura-pura tak mendengar perkataan karyawan yang mengatai Wenda dengan kata-kata yang kurang pantas.

Begitu aku sampai, Cody menunduk hormat dan berjalan masuk bersamaku di ruangan kerja. "Bagaimana kau sudah mendapat informasi tentang siapa yang menjebak istriku dan Leo?" tanyaku to the point.

"Sudah Tuan, dalang di balik semua ini adalah Nona Brenda dan Nona Salsa." Aku menyeringit.

"Mereka?"

"Ya Tuan, ternyata mereka tak suka dengan kehadiran Nyonya yang selalu berada di dekat anda dan sepertinya Nona Brenda sangat menyukai anda Tuan." Oh jadi dia melakukan ini karena cemburu!

"Tuan, apa yang harus aku lakukan sekarang? Apa aku harus mencari.."

"Itu bisa kau lakukan nanti!" potongku mengerti dengan arah pembicaraan Cody. Aku menatapnya dengan pandangan serius.

"Siapkan konferensi pers! Aku ingin mengumumkan sesuatu!" lanjutku.

End of Axton POV

Nächstes Kapitel