webnovel

Chapter 35; Case 2: Perdagangan organ bagian 23

Sesampainya di apartemen Haruou tampak membukakan gerbang untuknya. Laki-laki yang wajahnya tertutup oleh poni itu sepertinya sudah kembali dari tugasnya dan tampak tidak terluka sedikitpun membuat Aileen merasa lega. Iapun mengemudikan mobilnya masuk ke dalam lingkungan apartemen dan memarkirkannya di tempat parkir.

"Makasih Haruou."

Ujar Aileen sambil tersenyum yang di balas Haruou dengan anggukan.

"Sama-sama, tapi Irmã kenapa Irmã yang nyetir? Bukannya Irmã sama Rei?"

Tanyanya dengan wajah yang tampak agak kebingungan, apa lagi Rei tidak begitu suka orang lain menggunakan mobilnya dalam keadaan apapun karena beberapa alasan. Bahkan meski Aksa yang meminjampun dia tidak suka,bukan karena dia pelit atau apa tapi ada mekanisme di mobil Rei yang tidak ada di mobil lainnya. Rei tidak mau mereka salah memencet tombol di mobilnya tanpa tahu guna tombol-tombol itu. Apa Aileen sudah mengetahui fungsi tombolnya karena itu dia di percayai oleh Rei untuk mengemudikan mobilnya? Haruou heran tapi dia tidak bertanya mengingat ini sudah terlalu malam dan nonanyabutuh istirahat. Meski Aileen meminta ia untuk tidak memanggilnya nona Aileen tetap atasannya. Ia sudah di latih sejak kecil untuk menjadi pelayan sekaligus pelindung yang baik saat sudah dewasa untuk Aileen dan Adara, naluri untuk memberikan kenyamanan untuk kedua nonanya tidak bisa hilang. Ia akan tanyakan hal ini nanti.

"Rei kurang tidur kasian dia, bisa kamu bantuin aku bawa dia ke ruangannya?"

Pertanyaan Aileen di balas anggukan kembali olehnya, iapun membantu Aileen membawa Rei ke ruang apartemennya dan membaringkannya di atas tempat tidurnya yang menurut Aileen kelewat acak acakan.

"Makasih, kamu udah mau bantu aku bawa si kucing besar ini kembali ke kandangnya. Ngomong-ngomong kalian udah makan?"

"Udah, aku, Adnan sama Daniel sudah makan duluan tapi Angga belum pulang"

"Kalian gak makan mie instan lagi kan?"

Tanyanya yang di balas gelengan oleh Haruou.

"Enggak Irmã, aku sama yang lain pesen makanan tadi. Lagian rendang yang Irmã buatin juga masih ada jadi kita gak pesen terlalu banyak makanan dan tinggal ngangetin Irmã."

Mendengar hal itu Aileen mengangguk, untung ia memasak cukup banyak untuk mereka semua semalam dan masih bisa di hangtkan tanpa mengurangi rasa makanannya. Tiba-tiba Aileen teringat dengan Luna, ia lupa dengan bayi Harimaunya itu karena ia sibuk mengurus banyak hal!! Aileen yang panikpun menatap Haruou dan bertanya.

"Apa Luna udah makan? Yaampun aku kelupaan sama dia tadi!!"

Melihat Aileen tampak panik Haruoupun berpikir dengan cepat untuk menenangkan Aileen dan berkata.

"Tenang Irmã waktu aku sampai tadi siang Daniel udah ngasih dia makan, dia lagi tidur di game room sekarang, Lagian bukannya irma yang udah nulis catetan waktu minum susu Luna dan nulis setiap daging segar khusus punya Luna di kulkas ya?"

Aileenpun terdiam dan mengingat-ingat hal yang haruou katakan tadi. Kalau di pikir-pikir ia memang menulis jadwal Runa harus di beri susu dan makanan di sebuah catatan yang terpampang dengan jelas di pintu kulkas. Mengingat hal itu Aileen bernafas dengan lega. Untung ia menyiapkan catatan itu kalau tidak anak harimau piaraannya bisa kelaparan selama ia tidak ada. Mau hewan apapun yang namanya bayi tetap saja masih rentan.

"Syukurlah... makasih ya, kalian udah ngurus dia selama aku gak ada."

"Gak apa-apa kok Irmã, aku kedepan lagi ya?"

Aileen menganggukan kepalanya dan Haruou pergi keluar ruang apartemen Rei untuk kembali ke pos satpam. Setelah Haruou pergi Aileen menatap sekelilingnya, ia merasa terganggu melihat setiap ruangan yang ada di sini terkesan tidak rapi. Pada akhirnya dia tidak bisa menahan diri dan mulai membereskan ruang apartemen Rei namun tidak sendiri api bersama dengan beberapa robot pembersih yang ada di apartemen Rei juga.

Ia dan robot-robot itu membersihkan lantai, melap jendela yang sudah agak berdebu, membereskan file dan buku yang berantakan yang juga ia kelompokkannya sesuai abjad, mengambil sampah seperti kaleng minuman dan cup mie instan yang berserakan dan bahkan mencuci pakaian kotor Rei yang tergeletak berserakan di lantai karena sang pemilik yang malas mencuci pakaiannya. Ruang apartemen itu menjadi sangat bersih dan rapi hingga membuat Aileen mengangguk puas melihat hasil pekerjaannya. Aileen menguap merasakan rasa kantuk menerpanya, ia melihat jam yang tampak sudah menunjukkan pukul setengah dua dini hari. Karena ia sudah cukup kelelahan dan sudah benar-benar mengantuk iapun membaringkan tubuhnya di atas sofa yang terasa cukup nyaman di ruang tamu Rei setelah sebelumnya ia bersihkan dari debu dan remah-remah makanan ringan dan tidur dengan lelap.

***

Pukul lima dini hari, Rei tiba-tiba terbangun dan membuka kedua matanya. Ia melihat sekelilingnya menemukan ia saat ini sudah berada di kamarnya. Ia masih ingat kalau sebelumnya ia sedang menyetir untuk pulang kembali ke apartemen, namun Aileen yang tahu dia kelelahan karena belum tidur mengambil alih mobilnya dan menyuruhnya untuk tidur. Jadi seperti yang di inginkan Aileen ia menurut dan benar-benar tidur. Tapi karena udara di dalam mobil terlalu dingin ia akhirnya tidur sambil meringkuk. Ia lupa mematikan AC sebelum tidur dan Aileen sudah pasti tidak tahu tombol mana untuk mematikannya di tambah dia juga tidak membawa selimut di mobilnya jadi ia benar-benar kedinginan apa lagi dengan Angin malam yang dinginnya keterlaluan. Iapun menatap sekelilingnya, menemukan kamarnya sudah menjadi sangat rapih dan bersih. Ia tidak ingat sama sekali jika ia membereskan kamarnya karena selama ini dia sangat sibuk. Kamarnya bahkan bisa di bilang jarang ia gunakan untuk tidur karena ia terlalu sering begadang di ruang kerja atau markas. Ia hanya datang ke ruang apartemennya untuk sekedar mandi dan mengganti pakaian, ia bahkan lupa kapan terakhir kali ia membersihkan tempat tinggalnya atu mencuci pakaiannya. Ia bangun dari posisinya dan pergi ke luar kamar. Iapun menemukan semua pakaian kotornya sudah di cuci dan sedang di jemur di balkonnya namun ia juga tidak ingat kalau ia mencuci semua pakaian kotornya itu. Ia menaikkan kedua bahunya tidak mau memikirkan hal itu dan berniat pergi ke dapur untuk membuat kopi. Sedikit saja tidak masalah kan? Selama Aileen tidak tahu semuanya aman! Tapi kalauketahuan oleh Aileen dia pasti akan mengomelinya panjang kali lebar. Untuk pergi ke ruang makan Rei harus melewati ruang tamu terlebih dahulu, Ruang tamunya juga terlihat sangat rapi berbeda dengan sebelumnya. Kedua matanya terus bergulir memeriksa semua sudut rumahnya namun pandangannya terhenti pada sosok seorang perempuan berambut hitam panjang, memakai rok warna cream dan atasan berwarna peach dengan bagian leher yang tertutupi oleh kerahnya. Perempuan itu tampak tidur dengan sangat lelap di sofa membuat ia tahu siapa yang telah membereskan ruang apartemennya. Aileenlah yang melakukannya selama ia tertidur dan karena kelelahan dia tidur di atas sofa dan tidak kembali ke ruangan apartemennya sendiri. Ia mendengar Aileen sedikit meringis, melihat hal itu Rei dengan hati-hati memeriksa luka Aileen yang di tutupi oleh perban dan direkatkan oleh plester. Ada sedikit darah yang keluar. Apa mungkin jahitannya lepas? Itu yang ada di fikiran Rei. Tanpa pikir panjang Rei menurunkan bagian kerah pakaian yang Aileen gunakan agar ia dapat melihat lukanya lebih jelas. Dengan hati-hati Rei melepas plester dan perban tersebut dan menemukan jahitannya masih dalam kondisi baik. Sepertinya itu hanya sisa darahnya saja. Ia bernafas lega dan mulai membersihkan luka Aileen dan menutupnya kembali dengan perban yang baru. Aileen terlihat tidak terganggu dan tampak kembali tidur dengan nyenyak. Sepertinya ia merasa nyaman karena perban di lehernya telah di ganti dengan yang baru. Rei tanpa sadar ternyenyum dan iapun kembali merapikan pakaian Aileen. Setelahnya Rei merapikan kembali kotak P3K nya dan meletakkannya kembali di dapur. Setelah itu Rei mengangkat tubuh Aileen dan membaringkannya di tempat tidurnya kemudian menyelimuti tubuhnya dengan selimut. Melihat gadis itu belum membersihkan wajahnya dari make up yang di pasang oleh Mikha padanya Rei membersihkan makeup Aileen dengan tooner yang ia temukan di dalam tas Aileen dan membuang kapas yang digunakannya tadi dan meninggalkan Aileen yang sedang tidur ke markas.

Beri, vote coment dan review kalau kalian suka cerita ini dan kalau ada kekurangan tolong beri tahu juga, kalau ada yang mau ngasih gift juga juga boleh. Makasih buat semua dukungan kalian dalam bentuk apapun itu see you :)

LynKuromuno707creators' thoughts
Nächstes Kapitel