webnovel

(In)Sanity

*(R-18)!!! Yuna Akari, Sejak kecil sudah sendiri. Dia selalu sendiri dan tidak pernah ada seorang pun yang ingin bersamanya. Dia selalu di nilai aneh dan sangat Misterius dengan perban yang membalut beberapa bagian tubuhnya. Dia di jauhi, Tidak dicintai, dan tidak di pedulikan. Kedua Orang tuanya mencampakkannya. Orang-orang menjauhinya. Membuatnya selalu..Menyendiri. Yuna Akari memiliki masalah Mental yang sudah ada di dalam dirinya semenjak kecil, Yaitu merasakan rasa bosan yang amat cepat. JikaYuna tidak melaksanakan Hobinya setiap waktu yang sudah ia tentukan, Maka Yuna akan..Menjadi…GILA! Dan jika ada yang berani untuk menyakitinya, Yuna juga akan menjadi…GILA! Dari kecil ia sudah memiliki hati yang Kosong, Hampa, yang tidak dapat di isi oleh siapa pun. Lalu, Dia bertemu dengan seorang Malaikat. Seseorang yang dapat mengisi hatinya yang kosong dan hampa. Seseorang yang dapat menenangkan dirinya dari masalah Mentalnya. Tapi jalan untuk mendapatkannya tidak lah mudah. Selalu saja ada seseorang yang ikut campur dengan Malaikatnya. Selalu saja ada orang yang mendekati Malaikatnya. Selalu saja ada orang yang menghalangi jalannya untuk mendapatkan Malaikatnya. Dan orang-orang itu membuat Yuna Akari iritasi. Yuna akan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan Malaikatnya. Yuna akan melakukan berbagai macam cara untuk menghentikan orang-orang yang mencoba untuk mendekati Malaikatnya. Itupun jika dia harus.. MENYAKITI MEREKA SEMUA! Itupun jika Yuna harus… MEMBUNUH MEREKA SEMUA! ..Mereka tidak punya pilihan lain. ..Malaikatnya Harus menjadi miliknya. ..Menjadi milik Yuna Akari.

FHNorai · Horror
Zu wenig Bewertungen
41 Chs

Vol. 1 Epilogue

Boneka beruang miliku yang sudah ku miliki sejak SMP kini hancur..Lebih tepatnya sedikit rusak.

Aku berusaha memperbaikinya kembali dengan cara menjahitnya.

Aku sudah mengobati luka-luka di tubuhku dan memperbannya walaupun tidak sempurna.

Setelah aku selesai menjahit boneka ku. Aku menaaruhnya di atas meja. Aku melihat kebawah ke arah boneka ku sambil melihat ke arah mata sebelah kiri yang kosong akibat matanya hancur efek pukulan Zuka.

Aku sedikit sedih dan putus asa.

"Kanako...."

"...Mata kirimu hilang...Aku harus menggantinya...Akan ku berikan milik ku untuk mu...Agar kau tidak sendirian"

Berkata seperti itu..Aku sangat tahu apa yang ingin ku lakukan.

Aku kemudian mengambil pemotong kertas atau Cutter di tempat alat tulis dan mengeluarkan beberapa centi dari pemotongnya.

Aku kemudian mengarahkannya ke arah mata kiriku.

Lalu dengan perlahan, Aku menusuk bagian bawah kelopok mata kiriku.

Aku mengangkatnya pelan menyentuh dan sedikit menyongkel bola mata sebelah kiri ku.

Perih rasanya..

Sakit rasanya..

Tapi aku harus melakukannya.

Aku akan melakukannya.

Demi Kanako.

Dengan sekuat tenaga, Walaupun mata kiriku mulai berdarah, Aku menyongkel keluar bola mata kiriku dengan cutter.

Alahasil bola mata kiriku terlepas dari kelopak mataku dan jatuh ke atas meja.

Dari kelopak mata kiriku mengeluarkan banyak darah dan aku langsung menutupnya dengan sapu tangan basah panas.

"KKKKKKKHHHHH!!!!"

"Sakit...."

Agar tidak lepas, Aku melekatkan sapu tangan basah itu dengan sedikit perban untuk sementara.

Aku kemudian mengambil bola mata kiri ku dan mencelupkannya ke tuangan air yang hangat.

Setelah itu aku mengambil boneka beruang ku dan memasangkan bola mata kiriku ke tempat kelopak mata kiri miliknya.

"Selesai...Aku sudah memberikan mata kiri ku untuk mu, Kanako. Apapun akan kulakukan untukmu"

"Karena kita akan selalu bersama bukan..Itu janji mu bukan..Walaupun aku sudah membunuhmu kita akan tetap bersama bukan...."

"Kanako"