webnovel

Zenecka

menurutku itu kelebihan yang sangat indah dari Tuhan. aku tau semua itu tidak akan menjadi baik, jika kamu membuat hal itu tidak baik. bukan ? Terimalah kelebihan itu Zen, aku yakin Tuhan memiliki misi yang sangat penting untukmu. mungkin kelebihanku tidak sepertimu, tapi tanpa kamu ucapkan aku akan ada untuk kamu Zen.

Zenecka · Sci-fi
Not enough ratings
12 Chs

Mansion Bintang

HAPPY READING

"Ketika kita berusaha untuk menjadi lebih baik, semua yang ada di sekitar kita juga menjadi lebih baik." - Zen

Sepi dan sunyi adalah dua perasaan yang paling tidak mengenakan dalam hidup ini. Tidak ada satu pun orang yang menyukai kondisi seperti ini. Bagi orang yang memang akrab dengan kesunyian, terkadang ada suatu waktu dimana mereka lelah dengan keadaan, dan mulai berharap ada seseorang yang mau diajak bicara. Menceritakan semua jerih payah dan masalah yang terjadi hari ini. Namun sayangnya, semakin orang tersebut berharap maka semakin kesepian juga yang dirasakannya.

Zen , saat ini sedang dalam perjalanan menuju mansion Bintang. entah kenapa, walaupun Zen saat ini sudah memiliki sahabat yang menerima kelebihannya, Zen masih merasakan kesunyian dalam hati nya dan Zen masih berada di dunianya sendiri.

Sejujurnya ia sangat merindukan seseorang yang sekarang sudah di panggil Tuhan, dulu hanya dia yang selalu ada untuk Zen entah itu senang ataupun pada saat Znen terpuruk akan kelebihannya ini.

" Opa, aku kangen opa. aku kesepian opa, walaupun saat ini aku sudah memiliki sahabat yang bisa menerimaku. entah kenapa aku masih merasa diriku sepi opa. " lirih Zen

"Den, kita udah sampai dirumah non Bintang " ucap Pak Joko menyadarkan lamunan Zen.

" kalian turun duluan, nanti gue nyusul" ucap Zen yang masih memandang keluar kaca mobil.

" lo kenapa lagi sih Zen ?" ucap Gatra dengan sangat lembut.

"kalo ada apa apa itu cerita Zen, jangan kaya gini " balas Citra dan dengan anggukan Gaudri.

" gue gpp kok, yuuk keluar " ucap Zen .

" heemm ini anak mulai deh kumatnya " gerutu Gaudri.

"assalamualaikum Bunda, Citra dateng nih sama curut curut " teriak Citra di depan pintu mansion Bintang.

Ceklek ..

"eh non Citra, mau ketemu non Bintang ya ? yyuuk masuk, non Bintang kayanya lagi ngambek deh non " ucap maid dengan nada berbisik ke arah Citra.

Setelah maid mempersilahkan masuk, Zen dkk sudah tiba di ruang keluarga Citra dan merekapun langsung merebahkan badan mereka masing-masing.

" eh Citra, Gatra, Gaudri Zen ! tumben dateng malam-malam " tanya Bunda Bintang.

" hai Bun, Bintang ada. " tanya Citra sambil mencium punggung tangan Bunda Bintang dan di ikutin dengan yang lain.

" ada tuh di atas, lagi ngambek , hehehe !" jawab Bunda.

" lah itu bocah kenapa Bun ? di sekolah aja dingin beud kek kulkas, di rumah aja manjanya ampun ampunan " gerutu Gatra.

" yaudah sana, kalian ke atas aja . " ucap Bunda.

"heemm , Bun . Citra boleh ikut kita gak nginep di rumah Zen, besok kan kita kemah Bun jadi biar bisa berangkat bareng ! jelas Zen 

" boleh kok, tapi inget ya jangan  nakal kalian. yaudah sana ajak Bintang " ucap Bunda lalu pergi meninggalkan Zen dkk.

***

yuhuuuu, Citra cantik datang. epribadihomeee ! teriak Citra.

took

took

tooook

" apasih, berisik banget toa masjid ! ucap Bintang di ambang pintu.

" wailah neng, ngegas aja ." ledek Gaudri.

" ngapain lo kesini . " ucap Bintang sinis kepada Zen.

" numpang pipis ' singkat Zen.

" emangnya rumah lo gak ada toiletnya , hah ! teriak Bintang.

" hadeuuuhh, bisa gak sih kalian gausah ribut . lo juga Bintang, ngegas mulu. awas lo jatuh cinta " goda Citra.

" Diiih , gue jatuh cinta sama cowo angkuh, dingin, sok ganteng kaya gini " ucap Bintang dengan telunjuk ke arah Zen.

"gue tunggu di mobil, kalo udah langsung ke mobil aja " ucap Zen lalu meninggalkan Citra dkk

" yaah, kan lo sih Bintang. jadi baper kan itu anak " gumam Gaudri.

" kita itu kesini mau jemput lo buat nginep di rumah Zen " jelas Gatra.

"O-GAAHHH !! jawab singkat Bintang dengan tangan di lipat ke dada.

" ayo lah Tang, gue udah izin sama bunda kok. eh lebih tepatnya sih Zen yang izin ke Bunda hehe !" jelas Citra.

Hampir satu jam membujuk Bintang dengan berbagai perdebatan panas yang membuat Citra dkk ingin melenyapkan Bintang dari dunia ini, akhirnya menghela napas dengan sangat kasar . dan Citra dkk langsung berpamitang dengan Bunda Bintang dan langsung menuju movil Zen yang sudah terparkir dengan baik di depan mansion Bintang, hhmm dengan muka datarnya yang pasti hehehe 

Untung aja gak pake berantem dulu ya author hehehe !!

-lo yang nulis aja capek, gimana jadi kita - Gaudri

- Bintang itu baik tau - author

- terus aja lu belain bocah sarap ini ! - Gatra.

- terus aja lo bedebat ! tadi sama gue, sekarang sma author . - lirik Bintang sinis

- okee, dahlah males !! byeee - Gaudri & Gatra

yuhuuuuu ..

gimana ceritanya sampai part ini ?? menarik atau B aja ? hehehe

Komen dan masukan untuk author di persilahkan kok , yuuk vote dan komen cerita ini biar author semangat buat UP nya ..

oiya btw , kalian suka yang mana nih .

- Zen

-Bintang

-Citra yang bawel

- atau , si kembar Gatra dan Gaudri

komeeen yaaaa gaeeessss 😁😁