webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urban
Not enough ratings
278 Chs

Sinta Menjadi Gila.

Sinta duduk di depan apotek sambil menatap boneka yang ada di gendongannya. Karyawan apotek mendekati Sinta, gadis tersebut langsung menjauh karena ia takut anaknya disakiti oleh karyawan apotek.

"Jangan takut, kak. Saya di sini cuma mau kasih kakak minum dan makanan. Kakak pasti lapar 'kan?" Ujar karyawan apotek.

Sinta masih ketakutan dan memeluk boneka tersebut dengan erat. "Jangan ganggu saya dan anak saya!" Bentak Sinta.

Karyawan apotek itu itu memberikan satu buah roti dan sebotol minuman untuk Sinta. "Di makan ya," lanjut karyawan apotek.

Sinta hanya diam sambil menatap makanan dan minuman yang diletakkan oleh karyawan tersebut di sampingnya. Karyawan apotek itu masuk ke dalam apotek karena ada pelanggan yang ingin membeli obat. Sinta mengambil roti dan langsung memakan roti tersebut hingga habis. Gadis itu benar-benar sangat kelaparan karena ia belum makan dari tadi pagi. Sinta datang ke apotek karena dia sering mendapatkan makanan jika duduk di depan apotek tersebut.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com