webnovel

Your Presence

Ketika fisik sudah tidak mampu untuk bertahan lagi, harapan terakhir agar diri tak menggila hanyalah pada batin dan akal sehat. Namun, bagaimana jika akal sehat sudah mulai tak bisa diajak untuk berkompromi lagi? Adit, sebagai contoh dari sekian anak yang merasa kurang beruntung akibat menjadi korban dalam kekerasan rumah tangga orang tuanya. Menjadi sasaran empuk kala sang Ayah dan Ibu tengah lelah karena perkerjaan mereka, bahkan membuat Adit sudah sangat lelah untuk terus bertahan di dunia yang begitu kejam untuknya. Nurani sudah menghilang, batin pun mulai berbisik agar enyah dari dunia yang kejam ini. Mengakhiri hidup mungkin, menjadi akhir kisah Adit yang begitu kelam. Agar ia bisa lepas dari kedua orang tua nya yang tak menginginkannya untuk terlahir ke dunia ini. Namun .... "Kalo mau bunuh diri jangan di sini, Aa ganteng!" Suara khas sang gadis yang terus menggema, mengganggu pikiran Adit hingga akal sehatnya perlahan kembali membaik. "Siapa dia? Mengapa aku selalu memikirkannya?" Akankah, Tuhan mempertemukan Adit dengan gadis yang berhasil mencegah dirinya untuk mengakhiri hidupnya itu? Atau, kah sebaliknya? Apakah Adit akan mendapatkan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sejak berusia 5 tahun hingga sekarang?

AQUELLA_0803 · Urban
Not enough ratings
278 Chs

Pertunangan.

Hari ini, Fahri dan sang pujaan hati akan bertunangan. Pria tampan itu sudah berada di gedung tempat acara pertunangan diadakan. Adit dan tamu yang lain sudah datang, mereka tengah duduk di kursi yang sudah di sediakan. Bimo terlihat datang bersamaan Sinta dan anak mereka.

"Sayang, bukannya itu Adit. Wah, apa aku harus berakting?" Ujar Sinta.

"Jangan, kalau pertunangan atasan aku gagal. Demi apa, aku gak mau dipecat. Cari kerja itu gak segampang membalikkan telapak tangan, apalagi dengan kasus di masa lalu. Aku tidak ingin kehilangan pekerjaan ku, jadi diam saja dan jangan ganggu mereka. Adit itu adik ipar dari atasanku, kalau mengusiknya aku akan kehilangan pekerjaan.." jelas Bimo.

Sinta menghela napas dengan pelan, "baiklah, demi kamu aku tidak akan mengusik pria itu.." balas Sinta yang menatap anaknya yang memakan jelly.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com