Selalu merasa was-was. Begitulah Sean.
"Awas kalau kau macam-macam dengan adikku! Meski sudah dijodohkan, jangan kelewatan!" Ancam Sean.
"Haissh, kak Sean pikir aku ini sebejat apa sih? Paling ciuman doang, kan Rin?" Ujar Kei.
"..." Rin memerah wajahnya.
Sean kesal. "Kau ...."
"Kak Sean, sudah... aku mau belajar dengan Kei di kamar! Jangan ganggu!" Rin langsung mengusir kakaknya pergi dari kamarnya.
Ia menutup dan segera mengunci kamar agar tidak diganggu lagi oleh sang kakak.
"Kak Sean ini khawatir berlebihan, lagian aku ini belajarnya di rumah milik kakek, jadi dia bisa tahu apabila terjadi sesuatu antara diriku dengan Kei... dan Aku juga yakin, kau tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh kepada diriku, kan? Soalnya ini di rumahku juga."
Kei menyeringai licik. "Aku bisa meraba-raba dirimu seperti yang pernah aku lakukan, Rin."
"Awas saja Jika kau berani kelewat batas, Aku tidak akan segan-segan untuk memukul wajah tampan mu itu!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com