Kembali ke Waktu dimana Dewa Zeus belum mengeluarkan suaranya yang mengerikan mengisi seluruh Langit.
Deg!
Deg!
Deg!
Zerli tersadar ternyata kini ia berada di Hutan dengan Lokasi berbeda dari sebelumnya.
Di jarak 15 Meter Nampaknya terlihat sekelompok Demi Rogha sekitar 4 kandidat.
Sebelum Zerli di Paksa masuk ke Portal Oleh Dewa/Dewi ia sedang bertarung dengan Siryu Maiden karena masalah Pribadinya meskipun ia belum bertemu dengannya.
~FalshBack~
Malam Hari Sebelum Jam 12:00 dimana Dewa/Dewi memaksa para Demi Rogha untuk mengirim ke Kaki Gunung Olympus dimana Garis mulai Ujian dimulai.
"Ara ara Sepertinya ada yang mencariku,"
ucap Siryu Maiden sambil memegang sabitnya.
"hehehe akhirnya aku menemukanmu Cewe Sombong!,"
teriak Zerli.
"Ha!?...ho jadi kamu sudah tau kalau aku membenci kalian Orang yang tidak cocok menjadi Rogha dari Dewi Afrodit!,"
pekik Siryu dengan tatapan membunuhnya.
"hahahahahahah jadi kau merasa jika kau yang paling COCOK?"
tawa Zerli sembari berlari nampaknya di tangan Kanannya telah memegang Pisau.
Siryu terkejut tiba tiba Zerli berlari untuk menyerangnya saat dalam jarak 10 meter,
"Nise no gyōshi,"
teriak Zerli.
Dalam sekejap tiba tiba seluruh langit menjadi merah dan Zerli tiba tiba berada di depan Siryu sembari menodongkan Pisaunya.
Deg!
Deg!
"Hei SIR-YU MA-I-DEN Good bye..,"
ucap Zerli seolah olah kehidupan Siryu sudah berada di pisaunya.saat Zerli hendak menikam Siryu dengan pisaunya kemudian Rambut Siryu Maiden segera bergerak menghantam Zerli sangat Kuat membuat Zerli terpental hingga Sihir Ilusinya hancur.
"Akh.....,"
teriak Zerli sembari tersungkur.
"HaHaHaHaHa cukup mengejutkan seranganmu TAPI... itu tidak akan mempan Padaku,"
ucap Siryu dengan wujud Best yang Unik nya.
Nampaknya Zerli masih tergeletak sembari menatap Siryu dengan serius.
"cih perubahan dan Refleknya sangat cepat Tapi...."
batin Zerli.
Saat Zerli hendak berdiri tiba tiba...
"soúper malliá,"
ucap Siryu.
Dengan sekejap Rambut Siryu tiba tiba muncul dari tanah langsung mengikat Zerli membuat Zerli tak dapat berkutik.
"Nee Maaf sepertinya kamu harus di situ sampai Ujian selesai,"
ucap Siryu kemudian Siryu kini berjalan menjauhi Zerli.
Baru beberapa langkah tiba tiba...
Set!
Tiba tiba Zerli sudah terlepas dari talinya nampaknya ia bisa menggerakan pisau tanpa tangannya membuat dirinya dapat bebas dari ikatan Rambut Siryu.Saat Zerli hendak mendekati Siryu kemudian muncul Rune Sihir di bawah kaki Zerlin dan Siryu dalam sekejap kini mereka telah terpisah,nampaknya ini adalah perbuatan Dewa/Dewi dimana pada Jam 12 Malam Dewa/Dewi akan memanggil Paksa para Demi Rogha untuk segera melakukan Ujian,Namun tidak untuk Demi Rogha Afrodit berkat Pesan yang di kirim dari Dewi Afrodit mereka sudah mengetahuinya.
~Back to Time~
Sepertinya Zerli kini telah terpisah oleh Siryu, rasa kesalnya masih terasa oleh Zerli.
"Akh!!!! SIAL LIHAT SAJA HAHAHA PISAU INI,"
ucapnya sambil menjilat Pisau yang nampaknya ada setetes darah.
Dari kejauhan ada sekelompok Demi Rogha Hades nampaknya mereka mendengar apa yang di ucapkan oleh Zerli membuat sekelompok Demi Rogha Hades sedikit ngeri setelah mendengar apa yang barusan dikatakan oleh Zerli.
"hei hei Zil gawat nih sepertinya Dia mengincar kita,"
desis Afer.
Disusul teman lainnya,
"wah kebeneran nih kayaknya dia Rogha,"
ucap Fes.
Kemudian Zil melirik ke arah Fes,
"apa maksudmu Rogha?,"ucapnya.
"Y siapa lagi kalau bukan Dari Poseidon dia kan salah satu Rogha yang sudah Resmi sedangkan kita yang belum resmi di sebut Demi Rogha,"
jelasnya nampaknya Fes menjelaskan dengan gaya sok pintarnya.
"eleh sok pinter lu...Rogha Poseidon Laki laki bukan Berlub*ng eh maksudnya Wanita bod*h!,"
sedikit bentak Zil kepada Fes.
"....,"
nampaknya Fes hanya terdiam sembari garuk garuk kepala lalu tersenyum sedikit
" hehehe,".
"Hey kau jangan harap bisa merebut Liontin kami,!"
ucap Zil kepada Zerli seolah olah menantangnya.
Nampaknya 3 Demi Rogha Hades tersebut siap hendak menyerang Zerli.
Kemudian Zerli menatap mereka, Mata Zerli hanya tertuju pada Liontin mereka ber tiga kemudian Zerli menjilati Pisau nya sembari tersenyum ke arah mereka.
"ah aku takut bang,"
"Hahahahahahahhaahha TAPI BOONG,"
"weeeeek,"
ledek Fes dengan menjulurkan lidah nya nampak Fes terlihat ingin memprofokasi zerli
DISISI lain Karena memang Dewa/Dewi melakukan pengiriman Portal dengan Acak membuat beberapa Demi Rogha kini terpecah belah dari Teman temannya salah satunya adalah Demi Rogha Hermes yang terkenal dengan julukan Team Whiters julukan yang di berikan oleh Dewa Hades.
Terlihat seorang Wanita dengan Gaun Putihnya yang mencolok di Malam Hari.
"tilepátheia,"
ucap Callista sosok wanita yang menggunakan Gaun Putih.
Seketika kepalanya muncul Rune sihir,
"Ayo terhubung terhubung terhubung terhubung..,"
batin Callista.
"Putri?saya mendengarmu,"
ucap seseorang di pikiran Callista.
"Baguslah terhubung apakah semuanya masih baik baik saja,?"
tanya Callista.
"cukup mengerikan,"
ucap seseorang wanita dari Telepati Callista.
"Semuanya tenang... Jangan sampai lupa dengan Tujuan Dewa Hermes merekruit kita jangan terbawa suasana,"
lanjutnya
"Sepertinya Dewa/Dewi mengirim kita ke Garis Awal Ujian dengan acak meskipun begitu sebenarnya aku bisa saja mengirim kalian dengan paksa seperti Dewa/Dewi tapi saya tidak yakin akan berhasil dan lagi Sihir saya hanya akan terkuras habis di awal Ujian,oh ya di Kaki Gunung Olympus hanya ada satu Danau yang cukup Luas segera berkumpullah disana,"
jelas Callista.
Sembari memberikan Penjelasan dan tujuan titik temu dengan teman temannya sepertinya Callista merasakan ada seseorang yang datang kemudian ia segera mengumpat di balik batu.
"Putri?apakah kau baik baik saja?,"
ucap seorang Pria di telepatinya.
"hemmm Pokoknya bagaimana pun juga kita harus bisa bertemu di titik Temu kita Oke?mari kita Berjuang,"
ucap Callista di telepatinya.
"Yosh Putri pasti kami akan berada di sana sebelum matahari terbit!"
Kemudian Callista segera memutuskan Sihir telepatinya.
"Hu'um mari kita berjuang,"
ucap Callista sembari mengintai Siapa yang datang.
Deg!
Nampak wajah Pucat pada Callista ketika melihat segerombol Demi Rogha yang nampaknya sangat liar dan kejam.
saat Callista hendak membalikkan badannya kemudian terlihat sosok wanita dengan tatapan membunuhnya di depannya.
DILOKASI lain terlihat Alex yang masih tertidur di Pohon.
Drap!
Drap!
langkah kaki terdengar segerombol Orang berjalan dan kemudian berhenti di Bawah Pohon dimana Alex tertidur.
"Sssttt jangan berisik kita harus mengambil kalung Liontinnya sebelum dia bangun,"
desis Oraka.
Oraka mencoba mengambil kalung Liontin Alex dengan pelan pelan.
Set!
Saat Oraka berhasil menyentuh Kalung Alex...
Deg!
Oraka terkejut dengan logo Kalung Liontin milik Alex yaitu berupa Logo Dewa Poseidon.
Greb!
tiba tiba Alex menampar tangan Oraka yang hendak meraih Kalung Liontinnya.Tapi nampaknya Alex tak menyadari jika ia sedang berada di Atas Pohon membuat ia terjatuh.
Bruk!
"Aaah sakitnya... Eh?kalian siapa?,"
ucap Alex sambil terbaring di tanah yang kemudian bangun dan membersihkan badannya.
"σκιά"
ucap Oraka mengeluarkan Mantra sihirnya.
membuat teman temannya terkejut nampaknya Oraka hendak menyerang Pria yang baru saja bangun dari tidurnya.
"Bodoh jangan lakukan oy!,"
teriak Gerid Demi Rogha Hades.
Set...Kemudian Oraka berubah menjadi bayangan hingga tembus ke tanah dengan cepat ia bergerak kemudian muncul di belakang Teman temannya.
"HAh!?,"
teriak teman temannya terkejut mengira jika Oraka hendak menyerang Alex namun ia hanya berubah menjadi bayangan untuk segera berlindung di belakang teman temannya.
"Hey Oraka kenapa kau ke belakang BODOH,"
ucap Anuri yang kemudian menatap Oraka dengan wajah pucat dan setengah ketakutan.
"Heh!? kau kenapa,"
batin Beri sembari menatap Oraka yang sepertinya sangat ketakutan.
"Diddddiii ddia Rogg rogg roghaa Poss ssedion,"
ucap Oraka terbatantah - batantah
Seketika semua teman temannya menjadi pucat seluruh wajahnya namun tidak dengan Neine meskipun ia seorang wanita namun ia justru terlihat kuat di antara teman temannya.
"Hoho sepertinya Rumor tentang Rogha Poseidon benar benar nyata ya, Salam kenal Rogha Poseidon kami adalah Demi Rogha Hades,"
ucap Neine.
"Wooooo gimana gimana jadi ada Rogha lain wow eh ngomong ngomong apakah ini mimpi?perasaan tadi saya masih tertidur di kamar hemmm,"
ucap Alex.
"BHAK!?,"
nampaknya para Demi Rogha Hades salah mengira jika dia sepertinya bukan Rogha Posedion.
"Wooo Nein kamu hebat bisa mengajaknya bicara,"
ucap Oraka.
"Arghhhh,"
nampaknya Neine merasa terbodohi Oleh Oraka, sembari mengeluarkan ekspresi Kesalnya kemudian melotot kepada Oraka.
"Ho ha ho ha tamatlah kamu Bro sudah membohongi Neine,"
ucap Gerid dan Anuri yang terdengar kompak bersamaan.
"Heh?serius kok tadi aku lihat kalung dia Bersinar warna biru tidak salah lagi logo Poseidon,"
ucap Oraka yang nampaknya terdengar keras membuat Alex menyadarinya.
"Ha kalung? oh ya pantas aku merasa aneh apa ini di leherku,"
ucap Alex sembari mengeluarkan kalungnya yang tadinya di dalam baju kini di luar baju hingga nampak terlihat jelas Kalung liontinnya.
"Bhak!?"
nampaknya kini Gerid,Anuri dan Neine percaya ketika Melihat Alex mengeluarkan kalungnya.
"Ah ano bolehkah aku bertanya,"
ucap Alex dengan Polosnya kemudian berjalan mendekati para Demi Rogha Hades tersebut.
Tentu saja Gerid,Oraka dan Anuri nampak ketakutan setengah mati ketika Alex berusaha mendekatinya namun tidak dengan Neine dia justru malah terdiam sembari melihat Alex seolah olah waspada dengan serangan dadakan.
"Hmmmm sepertinya aku harus melakukan sesuatu,"
batin Neine.
***
kini di altar milik para dewa terlihat dewa afrodit sedang melihat ke arah sebuah kolam yang memantulkan sebuah cahaya
Terlihat seseorang Pria berambut Merah sedang berada di semak semak sembil mengintai layaknya Mata mata Profesional ternyata dia adalah Aros De Zido dari Demi Rogha Afrodit.
"Huft sukurlah aku aman, bagaimanapun juga aku harus segera Lolos dari Ujian ini,"
batin Aros dengan tekad kuatnya sambil mengepal tangannya.
Kemudian teringat selama latihannya ia tak pernah berhasil mengeluarkan kekuatannya tiba tiba semangat tekadnya menurun Drastis.
"hiks mendingan aku di sini saja sampai di luar aman,"
batin Aros.
***
sementara itu di lokasi di mana demi Rogha Ares dan demi Rogha Apollo akan segera bertemu
Terlihat seorang Wanita yang sedang meminum Air di tepi Danau dengan wadah batok kelapa.
"Huaaa Miaw segarnya air ini,"
ucapnya.
Nampaknya dia dengan semangat meminum Air kemudian ia membuang wadahnya ia teringat akan ide,
"Aha Hehehehehe,"
desisnya.
Slep!
Slep!
Kini dia meminum Air dengan lidahnya seperti kucing.
Terlihat 3 Orang mendekatinya diantaranya 2 Perempuan 1 laki laki berada di tengah kini mereka berjalan mendekatinya.
"Bwahahahahahahahah cukup cukup aku tak tahan saya kira dia wanita Normal ternyata dia Beast BAHAHAHAHAH,"
tiba tiba salah satu Wanita diantara 3 orang tersebut tertawa melihat aksi Seorang Wanita yang sedang minum dengan gaya seperti Kucing.
Tiba tiba wanita yang sedang meminum Air di Danau berhenti,lalu secara spontan wajahnya memerah.
"Aaaaaa Miaw siapa kalian!,"
teriaknya.
"Bwahahahahahah dia bilang 'Miaw' Bwahahahahahaha,"
disusul wanita satunya yang nampaknya sedari tadi masih menahan tawa.
Wanita yang berada di sebelah kanan seorang Pria melanjutkan tawanya.
"Bwahahahahhahahaha,"
Namun Pria yang berada di tengah di antara wanita dia hanya terdiam sembari menahan malu karena Temannya tertawa begitu gila.
"Ah Maafkan teman temanku dia agak Miring oya sebelumnya perkenalkan Namaku Rudy dan teman di sebelah kiriku dia Animi dan satunya lagi Cemi Kami adalah Demi Rogha Apollo kami akan merebut Liontinmu,"
ucapnya dengan gaya cool ala pangeran.
Nampaknya Rudy mencoba memperkenalkan dirinya dan teman temannya sebelum merebut Liontin dari Viani.
"Woo perkenalkan aku adalah Rogha terhebat Viani dari Rogha Ares Ha HA HA...,"
tawanya terjeda jeda terdengar seperti tertawa buatan seolah olah membuat Lolucon.teringat akan sesuatu kemudian Viani nyerocos begitu saja.
" He!?Miaw kalian ko bisa bareng temen kalian aaa Miaw miaw tidak adil padahal seharusnya aku juga bersama Fergo Zeref Aaa miaw miaw kesal,"
ucap Viani.
"Hoooo maaf tapi aku tidak ada waktu untuk mendengarkan curhatan Beast seekor kucing,"
ucap Ruddy Demi Rogha Apollo.
Kemudian Ruddy segera melemparkan Shiruken besarnya ke arah Viani.
Sring!
Shiruken besarnya Rudy kini mengarah dengan cepat kearah Viani.
Tang!
Dengan cepat Viani segera menepis Shiruken Rudy dengan pedang yang tiba tiba muncul keluar dari tangannya.
"Miaw! kamu jahat main serang aja btw y aku bukan Beast aku itu tipe emmm tipe Spell Cast.. ah bukan Tipe Summoners miaw hehehe perkenalkan Namaku adalah Viani Demi Rogha Ares,"
ucap Viani.
"Heh hebat juga Reflek wanita kucing ini,"
batin Ruddy.
Set
Set
Set
Animi yang sedari tadi masih tertawa kemudian kini mereka berdua tiba tiba berada di depan Viani dengan sekejap Animi segera menendang dagu Viani,
Bukh!
"Akh!,"
desis Viani.
"cih curang menyerang titik lemah secepat itu takkan kubiarkan kalian merebut Liontinku,"
batinnya.
Viani melirik ke arah Cemi nampaknya Cemi juga akan menyusul serangan ke arahnya.
tiba tiba Mata kiri Viani berubah menjadi Merah dengan sekejap Pedangnya tiba tiba muncul di tangan kirinya.
Sring!
Cressss!
Percikan darah akibat tebasan Katana milik Viani.
Glotak!
Kepala seseorang terpenggal dengan cepat oleh Katana Viani.seketika Mata Kiri Viani yang merah kembali menjadi Normal.
"Akh sakit....,"
pekik Viani sambil memegang dagunya akibat tendangan dari Animi.
Animi dan Rudy nampak terkejut jika Cemi tiba tiba terpenggal dengan cepat oleh Viani.
Animi tiba tiba teriak histeris mengetahui jika Cemi telah terpenggal kepalanya.
"Huwaaaaaaaaaa Cemi!!!!!!!!,"
teriak Animi sambil mengeluarkan Air matanya.
Deg!
Viani pun terkejut ketika melihat Cemi sudah terpenggal kepalanya,Kemudian ia melirik ke katananya ada bekas darah kemudian ia tersadar jika itu adalah ulahnya sendiri.
Tiba tiba Viani tersenyum dengan gaya polosnya.
"Miaw?ada yang mati ehe,"
pekiknya sambil tersenyum jahat.
"Mata kirinya sangat bahaya jadi dia bukan Beast reflek cepatnya sepertinya dia sangat mahir menggunakan kekuatannya cih saya salah mengira jika Cemi padahal saya berpikir dia adalah Wanita terkuat karena selama latihan Dengan teknik 3 pisaunya bahkan dia belum sempat mengeluarkan teknik latihannya kini sudah di bunuh begitu saja...,"
batin Ruddy.
"HOIIII KAMU!!!! Keterlaluan sekali sampai memenggal kepala Cemi,tidak menghargai latihannya HOI MATI KAU,"
teriak Rudy.
"Gud-snigmorderens shiruken-angreb,"
rapal Ruddy kemudian kini Shirukennya berubah menjadi besar.
Set!
Ruddy kini terbang sembari memegang Shiruken besarnya.
"MATIKAU!!!,"
teriaknya.
"Huwaaaaaaaaaaaaaaa....,"
Animi masih menangisi temannya yang telah mati.
Suasana menjadi semakin tegang, Nampaknya Viani kini terancam nyawanya ia harus menerima serangan mematikan setingkat dengan serangan sihir milik Dewa.
"cih miaw! tekanannya sangat besar,"
pekik Viani.
"målet låst,"
rapal Ruddy.kini yang tadinya shiruken nya besar kemudian muncul beberapa bayangan seperti Klonnya hingga mewujudkan sekitar 12 klon.
"Teknik sihir terlarang Milik Dewa Apollo tehnik Sihir pemberantas Makhluk pembawa kesedihan Terima Ini,"
ucap Rudy.
Nampak keringat dingin muncul di Dagu Viani, Sepertinya Viani kini benar benar terpojok... Tapi,
"hemmmmm,"
kemudian Viani tersenyum kembali namum ekspresinya kini terlihat sangat mematikan.
"cih wanita itu tak takut sedikitpun,"
batin Rudy. Nampaknya rapalannya kini selesai,kemudian tangan kirinya kini bergerak mengarah ke arah Viani.
Sring!
Tanpa adanya tanda tanda gerakan Shirukennya tiba tiba mendarat tepat di depan Viani.
Gubrak!
Viani mementalkan diri ke arah bebatuan hingga batu itu berjatuhan yang tadinya berdiri.
Kini Rudy kembali menggerakkan tangannya ke arah Viani lagi.
Sring!
Brukk!
Dap!
Dap!
Viani Berhasil menghindarinya lagi kini ia berlari seperti kucing.
Sring!
Sring!
Sring!
Ruddy melemparkan Shiruken secara bersamaan.namun Viani nampaknya berhasil menghindari Shiruken milik ruddy.
Sring!
Sring!
Viani masih berlari menghindari Shiruken milik Ruddy dengan berlari seperti Kucing.
nampaknya kini Mata kanan Viani berubah menjadi Biru membuat ia dapat menghindari serangan dari Ruddy.
"Hosh... Hosh...,"
terlihat Viani sangat kualahan menghindari Shiruken dari Ruddy.
"Woke sekarang giliranku, Miawwwwww,"
tatapan sadis Viani mengarah kepada Animi,
saat Viani bergerak di langkah pertamanya.
Set!
Jlub!
Sring!
Shiruken Terakhir milik Ruddy berhasil mengenai perut Viani hingga mengeluarkan darah.
"Akh!,"
desis Viani sambil memegang perutnya sedikit demi sedikit darahnya keluar.
Tes!
Tes!
Viani dan Ruddy kini nampaknya mereka sama sama kelelahan,Kemudian Viani melirik ke arah lain seolah mengetahui sesuatu.
Mata Biru sebelah kanannya kini nampak samar samar.
"sepertinya masih bisa,"
batin Viani.
Dengan secepat kilat Viani pergi begitu saja meninggalkan Ruddy dan Animi.