Para Dewa kini mulai melakukan rapat besar dengan Dewa Zeus yang memimpin rapat nya meski tak semua dewa hadir namun ke 12 Dewa pilar nampak berada di sana
"Zeus ayahku apa kau sudah memberitau ke pada para rogha mu untuk bersiap siap untuk 100 hari kedepan "
Terlihat Dewa Hermes nampak menanyakan tentang kesiapan para demi rogha sebelum di mereka benar benar menjadi rogha deus
Zeus hanya melihat hermes kemudian mengangkat cangkir yang berisikan anggur seraya mengangkat nya ke atas
"Untuk rogha kita!!!"
Kemudian para dewa di sekitarnya ikut mengangkat cawan beberapa dewa tampak dengan semangat mengangkat cawan terlihat di raut wajah mereka bangga akan kemampuan para rogha mereka sendiri seperti
Dewi Athena
Dewa Poseidon
Dewa Hades
Dewa Ares
Dewa Hephaestus
Dewa Artemis
Dewi Apollo
Dewi Dementer
Dewi Hermes
Dan tak pastinya Dewa zeus yang pertama mengangkat cawannya
Namun dewa Aphrodite dan Dewi hestia tak begitu terlihat.
Melihat hal itu Zeus kemudian mengatakan dengan tenangnya kepada ke dua belas Dewa Dewi tersebut mengenai keberadaan segel yang mulai melemah seperti kejadian 500 tahun yang lalu yang membuat para dewa dewi mengutus satu rogha dan menganugrahi mereka dengan kemampuan yang luar biasa yang biasa di sebut dengan ABILITY.
Namun pada saat ini nampak terlalu banyak kandidat yang di pilih para dewa entah karna beberapa alasan.
Hal itu di perkeruh dengan berita dari dewa hermes yang mengatakan ke pada ke 12 dewa dewi bahwa segel yang mengurung The King Of Dragon telah rusak lebih cepat dari biasanya
Dan terdapat 3 lubang di segel tersebut yang salahsatunya adalah batu 'Zask' yang berada di sebuah Desa yang bernama Anubies
"Kalau Aphrodite aku sudah faham karna dia juga sedang menjaga segel namun apa yang terjadi padamu Hestia,"
Tampak Dewa Poseidon memecahkan suasana di sekitar mereka dengan menyinggung mengenai Rogha pada mereka.
Dewi hestia nampak menarik senyumnya dengan paksa tercemin di wajahnya keresahan yang teramat sangat dalam
..
..
..
Dewi hestia tampak sedang menangkan diri dan mulai berkata sangat pelan dengan nada yang halus
"Sebenarnya sampai detik ini aku belum menemukan rogha yang cocok untuk ku jadikan sebagai perantara ku," ucap Dewi Hestia nampak gelisah atas apa yang ia katakan.
Dan benar saja semua Dewa yang tadi nya sedang sibuk mengagung agungkan kemampuan dan prestasi rogha nya kini terdiam karna mendengar perihal yang di ucapkan oleh Dewi Hestia.
"Jahahha dewi yang termasuk dewi populer karna hampir di setiap rumah manusia di perapiannya selalu memasang altar untuk mu dan kau tak dapat mencari salah satu dari nya?,"
tampak Dewa Hades mencibir perilaku Dewi Hestia.
Namun Dewi Hestia menjelaskan dengan intonasi yang ia tekan bahwa tak seperti dewa hades yang bahkan ada 16 lebih rogha yang dia rekrut Dewi Hestia lebih selektif dalam mencari Rogha.
Kau!!!
ancam Hades.
Mendengar hal itu beberapa Dewa tampak berdiri dari kursinya dan menahan amukan Dewa Hades dan saat itu Dewa Poseidon pun ikut berdiri dan menepuk pundak Dewa Hades
"Jika memang sudah tidak ada yang di bicarakan aku pamit undur diri,"
ucap poseidon sambil membukak sebuah portal anubies dan terlihat rune rune bertebaran di setiap sisinya dia pun beranjak pergi dari ruangan istana Olympus.
Hari ke 5 di Olympus,
Di saat para Demi Rogha sedang sibuk berlatih namun berbeda dengan para Demi Rogha Hermes sepertinya mereka merencanakan sesuatu.
Beberapa Burung terlihat mereka sedang bersantai di atas ranting ranting Pohon Jungle yang sangat tinggi ,kicauan Burung yang sangat indah seperti Musikus Profesional.
Di tengah lebatnya Hutan, Nampaknya terdapat Rumah yang lumayan besar Di Gerbang Pintu masuk Halaman terdapat Tulisan.
~Spíti Rogha Hermes~
atau bisa di artikan Rumah/Asrama Demi Rogha Hermes.Terlihat seorang Wanita mengenakan baju Gaun panjang putih dengan rambut pirangnya sepanjang punggung, ia sedang membaca di lembaran kertas yang nampaknya itu adalah tulisan tangan.
"Boh,Werli,Klerisa,Vesti Hemmm...."
setelah menyebut nama itu kemudian Callista melanjutkan membaca sambil melontarkan pertanyaan kepada Xen.
"Xen apakah kau tahu tentang batu Zask yang ada di data Klerisa?"
tanya Callista kepada Pria berambut hitam pendek yang sepertinya sedang sibuk membersihkan jendela.
"heh Batu Zask?....oh batu itu!,"
kemudian Xen diam sesaat, seolah olah ia mengingat sesuatu hal yang ganjal.
"Oh iya putri kalau tidak salah saya lupa menanyakan bagian ini...."
Xen memanggil Callista dengan sebutan Putri karena Callista sendiri memang seorang putri di salah satu kerajaan Nimfa yang terpilih menjadi Demi Rogha.
Kemudian Xen mendekati Callista lalu ia mengambil sebuah kertas yang bertulisan.
~Klerisa Miyuki~
Saat itu pula Xen menunjukan sebuah tulisan dimana cerita itu terdapat hanya titik titik ketika Klerisa menemukan Batu Zask.
Kemudian Callista menjelaskan bahwasannya ia sendiri juga tidak tahu entah kenapa saat Klerisa memegang sebuah batu ,pandangannya menjadi gelap saat menjelajah pikiranya jadi mau bagaimana lagi Callista pun menulisnya dengan titik titik.
"heh beneran Y.... kayaknya ada yang aneh sama batu itu deh kalo bisa sih putri jelajah aja pikiran batu itu ahhahahaha... canda ko xd,"
ucapnya di lanjut dengan tawa yang cukup panjang meskipun nampaknya tertawa itu hanya di buat buat.
"Ak harus lapor tentang ini...,"
lirih Callista meskipun dengan suara pelan tapi sepertinya pendengran Xen cukup peka sehingga Xen melirik ke Callista.
Xen kemudian Mengambil sebuah data di sana tertulis,
~Demi Rogha Hades~
sembari Xen membaca.
Lalu Callista pun menjelaskan bahwasannya ketika ia menjelajahi pikiran Klerisa terdapat ciri khas lokasi dan beberapa benda yang tak umum seperti terlihat lebih kuno dari pada Demi Rogha lainnya yang lebih banyak rumah tinggi dengan bangunan mengkilap.
"Wah brati dia Manusia kuno ya putri?,"
Ceplos Xen.
Callista tak me respon pertanyaan Xen kemudian Callista seperti mencari sesuatu yang sangat penting di sebuah kertas lusuh tulisan tangannya.
"eh tunggu tunggu benar juga sepertinya tidak hanya Klerisa yang berasal dari Dunia manusia Kuno kalau tidak salah...,"
Mendengar Callista yang mengecoh tak jelas membuat Xen merasa Hancur moodnya yang tadinya berniat untuk bergurai namun sepertinya Callista menolaknya, namun meskipun begitu Xen tetap setia dengan Callista karena dia adalah Demi Rogha terkuat dari Dewa Hermes dengan Ability Spell Caster.
Mengingat hal itu Callista segera mencari Dokumen lain di sebuah peti miliknya, sepertinya Callista menemukannya dengan mudah kemudian di lembaran kertas itu yang nampak nya di sana tertulis
~Demi Rogha Athena~
"ah... ketemu juga benar saya baru ingat jika Pria ini aku yakin ...tidak salah lagi! jika dia berada dari Dunia kuno yang sama seperti Klerisa"
Note:
Dunia Kuno: Para nimfa/para penduduk dunia olympus tak begitu banyak mengerti tentang Dunia manusia jadi mereka asal menyebut jika Dunia yang berbeda dan lebih jelek ia sebut kuno.
Asslan De' Latof XII, sesaat setelah menyebut nama itu Callista seperti merasa ada hal yang ganjal dengannya karena ketika ia menjelajahi pikiran Asslan, ia tak pernah melihat Asslan ber interaksi dengan Dewa maupun Dewi namun bagaimana bisa ia berada di Dunia Olympus.
Ketika mereka sedang asik membahas tentang Demi Rogha dari Dunia Manusia Kuno kini sepertinya kedatangan seorang wanita yang kemudian masuk begitu saja mendobrak pintu dengan kakinya dia adalah Anaka Xer Akiko atau bisa di sebut Xer kemudian ia pun masuk ke ruangan sambil memegang sebuah peti yang lumayan cukup besar dengan kedua tangannya.,
BRAK!!!
Xer terdiam sesaat kemudian melongo.
"eh apa apaan ini, ko mereka ada di sini,"
batin Xer.
"ah... maaf maaf saya tidak bermaksud begitu saya kira kalian tidak berada di sini"
Xer merasa malu berat karena tingkahnya mendobrak pintu dengan kakinya sembari memegang peti yang cukup besar dengan kedua tangannya,bisa di maklumi jika Xer membuka pintu dengan kaki.
Namun tidak dengan Xen.
"Hoooooooo begitu y...,"
ucap Xen seolah olah mengejek Xer saudarinya sendiri.
"Xer..."
desis Callista.
"sekarang Xer serem ih :v "
ucap Xen dengan nada mengejek dan raut muka ngeselinnya seolah olah Dia takut berada di depan Preman.
Xer menghiraukan kata kata Xen meski begitu raut wajah Xer jadi memerah menahan malu ia pun segera berjalan dengan cepat kemudian segera meletakkan Peti di atas Meja dekat dengan jendela lalu ia mengambil sebuah kayu yang lumayan panjang kemudian Xer melirik ke arah Xen kakaknya, Xen tak mengerti apa maksudnya,]
Bukh!
Xen tiba tiba memukul Xer dengan kayu.
"wehhh sakit cok ampun lah -, y maap... kan aku cuma becanda Baby "
Xen mencoba meminta ampun akibat menghina saudarinya sendiri dengan di akhiri kata "Baby" membuat wajah Xer kini memerah.
"Pfttt"
Callista nampak sedikit menahan tawanya
"kalau kalian sering bertengkar aku jadi nambah penasaran pengin menjelajahi pikiran kalian ....pffftt canda kok"
Ejek Callista kepada Xer dan Xen.
Namun mereka berdua memang sejak awal sepertinya ada perjanjian di antara mereka dengan Callista jika pikirannya tidak mau di jelajahi selama Xer dan Xen tidak melakukan hal yang mencurigakan.
"Ah bodoh Xen bodoh bodoh!"
Meskipun sudah memukul Xen nampaknya Xer tetap merasa kesal akibat ucapan Xen yang menurutnya sangat mengesalkan dan lagi sepertinya Xer sendiri merasa malu akibat tingkah konyolnya yang di lihat Callista dimana seharusnya ia rendah hati sopan dan tidak bertindak kasar, karena ia mengira jika Ruangan itu tak terdapat siapa siapa.
"Ahahah Maaf maaf,"
Kemudian kini Xen membereskan alat bersih²nya kemudian ia pun keluar dari ruangan Lab.
"Hei jangan kabur!,"
teriak Xer kepada Xen.
Kemudian Xer melirik kepada Callista dan Xer pun langsung merubah tingkahnya.
"Oh ya putri kenapa kalian sudah berada di sini bukannya Kalian sedang menjalankan Ritual penjelajahan Pikiran?"
Xer mencoba mengalihkan pembicaraan supaya teman temannya melupakan Hal konyol yang barusan ia lakukan saat mencoba membuka pintu dengan kaki ala preman pensiun XD.
meskipun Xer terlihat begitu anggun wanita mana yang tak malu bila hal konyol tanpa di duga di lihat teman temannya.
"nampaknya ada sedikit gangguan seperti ada Energi Negatif yang mencoba memasuki Spíti kita,"
jelas Callista.
"What?! Energi hmmm sudah kuduga Virt sendiri merasa curiga sepertinya ada salah satu Demi Rogha yang mengetahui keberadaan kita,"
Jelas Xer.
Kemudian Xer melanjutkan penjelasannya, Bahwasannya ada salah satu demi Rogha yang mengetahui keberadaan kita dan gerak gerik kita tapi sepertinya dia tak tahu apa tujuan kita selama para Demi Rogha Hermes tidak ada yang berkhianat.
"Hmmm jadi dia... oh ya bagaimana dengan Misi kita?apakah ini sampel terakhir?,"
Tanya Callista kepada Xer.
"Ya... aku juga berharap ini data terakhir,kita tinggal menunggu kepulangan Hage,Hegi dan Aser,"
ucap Xer.
"Terimakasih Xer sudah membawakan Sampel"
ucap Callista.
"ah tidak perlu berterimakasih hehehe,oh ya mumpung Putri belum Melakukan Ritual boleh kah saya menemani Putri?,"
pinta Xer.
"Boleh... kayaknya Peti ini cukup banyak isi sampelnya, Hoaam kayaknya kini giliranku berjuang keras,"
ucap Callista.
setelah mengucapkan hal itu,
Kemudian Callista segera membuka peti yang barusan di bawa Xer Dan kemudian di dalamnya terlihat sangat banyak sampel darah yang di tata sangat rapih di sana juga terlihat beberapa nama di setiap sampel darah lalu Callista mengambil salah satu sampel darah di sana tertulis.
~Fergo Zeref~ Demi Rogha Ares.
KREAK!
Xen nampaknya sudah kembali setelah barusan ia membereskan alat bersih bersihnya, kebiasaan Xen setiap ke Toilet selalu membasahi rambutnya kemudian menyisiri rambut dengan Sisir nya.