🎶 krringg.. krringg.. krringg.. 🎶
Suara jam beker yang terdapat di atas meja sebuah kamar kini sudah beberapa kali bunyi.
Tiba-tiba, seorang perempuan mendobrak pintu kamar itu yang di depannya bertulisan
' Handsome Room '.
.
.
.
.
.
.
.
"Jungkookie.. bangun! Eomma pusing sekali mendengar bunyi jam itu beberapa kali dari dapur, tapi kau malah tidak bangun juga."
"Hhmm----baiklah eomma, tunggu sebentar."
Lelaki bujang yang umurnya akan berjalan tujuh belas tahun itu akhirnya merenggangkan otot-ototnya sembaring menguap. Kemudian, ia membuka kedua matanya dan langsung meraih ponsel miliknya yang baterainya sudah terisi penuh di atas meja belajarnya.
Seketika matanya terfokuskan pada chatt dari teman sekolahnya, Park Jimin.
Dilihatnya, Park Jimin mengirimkan sebuah video berdurasi 3 menit yang di dalamnya terdapat bagian yang disensor.
Karena penasaran, Jungkook segera membuka video dari Jimin.
" Aakhh... sshhh..., sakhitt..., eughh.."
" Sshhh...Aahhh..., nikhmaatt sayanghh.."
" Teruss.. ngghhh, aahhh...."
" Oh, of course., aahh... sshhh..."
Jleb! Jungkook langsung membulatkan matanya setelah melihat video yang dari kiriman Jimin.
"Kau harus pelajari ini! Jangan jadi cowok yang terlalu polos. Kasihan nanti jika kamu sudah beristri, tapi istrimu malah di letakkan saja di atas ranjang dan dibiarkan saja olehmu." isi pesan Dari jimin.
Jungkook menelan saliva nya, dan kemudian ia kembali menyaksikan video itu dengan seksama.
" Aahhhh....., sshhhh...., hhmmm...,"
"Aaaghrrhhhh...!" seru Jungkook yang tiba-tiba berteriak mencoba menahan nafsunya.
Ya, Jungkook terlihat frustasi dan mengacak-acak rambutnya sendiri.
Biar bagaimana pun, dia adalah lelaki normal. Dia pasti ada perasaan haus dan penasaran ingin mencoba akan hormon sex. Apalagi, dia kini tengah berada di masa-masa pubertas seperti ini. Seketika, ia membayangkan jika dirinya terhanyut kenikmatan oleh seorang wanita di ranjangnya.
"Uuhhh.., nikmat kali ya rasanya? Apa suatu saat nanti aku harus mencoba sendiri bagaimana nikmatnya? Tapi, kapan itu terjadi?" gumam Jungkook dalam batin yang mulutnya sembaring mengaga dan membayangkan dirinya melakukan malam pertama saat menikah.
"Ah, apa sih kau Jeon Jungkook! Sudahlah, mau seberapa seringpun kau menonton, kau tidak akan paham kalau kau sendiri belum mempraktekkannya. Dasar mesum!" batin Jungkook kesal dan mencoba menghilangkan pikiran negatifnya itu jauh-jauh.
Triingg...
Tiba-tiba bunyi ponsel Jungkook kembali berbunyi lagi, dan tidak lain adalah Jimin. Ya, Jimin kembali mengirimnya pesan padanya.
"Jangan coba-coba mematikan ponselmu dan kembali melihat video itu! Aku mengirimkanmu video begitu supaya kau bisa mempelajarinya Jeon Jungkook!"
Dengan perasaan kesal, akhirnya Jungkook langsung saja menelepon Jimin.
"Kau ini benar-benar! Kau sudah membuat anu ku tegang hanya karena kiriman video darimu. Ya, aku juga tahu kalau aku butuh mempelajari ini. Karena, biar gimana pun suatu saat nanti aku akan menikah. Tapi, bukan sekarang waktunya Park Jimin! Aku bahkan masih sekolah dan harus melanjutkan kuliahku dulu sebelum aku memulai mempelajari hal-hal yang begituan."
Jimin pun langsung tertawa bahak setelah mendengar celoteh dari temannya, yang terlihat seperti guru yang menasehatinya.
"Hei, kau ini curhat atau bagaimana? Ya, baguslah kalau kau menegang! Itu tandanya hormon mu lancar dan mudah terangsang. Ku anggap kau bukan lelaki biasa. Kau termasuk lelaki hebat, Jeon Jungkook! Wanita yang akan memilikimu pasti sangat beruntung sekali menjadikanmu suami." sahut Jimin.
"Ah, sudahlah! Aku mau mandi dan segera berangkat sekolah. Kau tidak berangkat sekolah?" tanya Jungkook karena sudah malas memperpanjang masalah itu.
"Aku izin hari ini. Karena, aku semalam tidur dengan Eun Soo, teman sekelas kita." ucap Jimin singkat.
"Mwo? Jadi, maksudmu kau melakukan anu dengannya?" ucap Jungkook dengan nada kaget karena kepolosannya.
"Haha.. iya lah. Kenapa? Kau kaget? Menurutku ini biasa saja."
"Hei, Park Jimin! Sebaiknya kau berhenti melukai banyak gadis. Dan itu hanya membuat kenikmatan semata! Kau bahkan terlihat seperti namja murahan yang mudah meniduri banyak gadis-gadis perawan. Apakah kau tidak takut karma nya?" tanya Jungkook sembaring menasehati kebiasaan jelek sahabatnya itu.
"Ya, habis mau gimana lagi? Kebiasaan ini susah untuk dihilangkan. Seakan-akan aku selalu haus akan sex." sahut Jimin.
"Arasso, aku juga tau Park Jimin! Aku pun juga seorang namja sepertimu dan aku juga mempunyai gairah dan keinginan sex yang menggebu-gebu. Tapi aku bisa menahan itu semua, karena aku tahu nanti juga ada saatnya." seru Jungkook.
Jungkook dan Jimin yang tengah asyik berbicara lewat telepon, kini tiba-tiba terdengar suara eomma nya Jungkook berteriak dari dapur.
"Yaak, Jeon Jungkook! Apa kau kembali tidur lagi? Segeralah siap-siap dan berangkat ke sekolah! Ini sudah jam 6 lewat. Sarapan mu juga sudah dingin ini!" seru eomma nya.
"Ah, iya eomma! Jungkook segera mandi!" sahut Jungkook yang berteriak pada ibunya.
"Haha... dasar bocah polos! Masih saja takut sama ucapan eomma nya sampai segitunya cuma karena baru bangun tidur dan belum apa-apa." ledek Jimin.
"Hei, walau bagaimana pun dia itu eomma ku! Dan aku harus selalu nurut padanya."
"Hah, ya sudahlah.. sana! segera siap-siap berangkat ke sekolah. Dan belajar lah dengan rajin ya, nak." ucap Jimin kembali.
"Huh, dasar! Jika misalnya aku nanti yang menikah duluan, kau pasti akan sangat terkejut dan menyesal sudah mengejek ku begini!" ketus Jungkook, dan kemudian segera mematikan ponselnya.
.
.
.
.
.
.
.
~ to be continued ~