webnovel

YOU.

Berawal dari rasa takut saat pertama kali aku melihatnya kini berubah sehingga aku tidak bisa melepaskan dirinya - Lucinda Bertemu dengan seorang psikopat sekaligus pembunuh membuat hidup Lucinda dipenuhi bayang-bayang kematian. Ingin melepaskan namun pada akhirnya terpikat. Ketika sebuah rasa itu ada, yang tersisa hanyalah rasa sakit dan sebuah pengorbanan.

Kuuhaku12 · Horror
Not enough ratings
22 Chs

Rencana

Saat ini Hannah berada disuatu ruangan VIP disebuah Hotel miliknya. Raymond memberikan Hannah hotel ini sebagai hadiah saat ia sedang mengandung Kristal, anak yang seharusnya penuh dengan kasih sayang. Namun, semua itu berubah sehingga hak kepemilikan hotel ini jatuh atas nama Hannah. Padahal Raymond sebelumnya mengatasnamakan kepemilikan hotel ini dengan nama Kristal. Nama yang akan menjadi nama untuk putri pertamanya. Sebelum semua kejadian buruk itu terjadi. Sebelum mereka menyadari jika Kristal tidak bisa berbicara. Setelah itu semuanya terasa sangat kacau. Semua kasih sayang yang seharusnya Kristal dapat ternyata tidak sebanding dengan besarnya rasa benci dan malu atas keadaan yang ada. Padahal Kristal juga takkan pernah menginginkannya.

"Jadi bagaimana perkembangannya?" Tanya Hannah pada salah satu orang suruhannya.

"Seperti yang anda perintahkan. Kami mengawasi daerah sekitar bar itu dan dia memang disana. Seperti mengawasi seseorang." Jawab salah satu pria itu.

"Seseorang?" Tanya Hannah.

"Benar. Kami duga ia sedang mengawasi seseorang yang rutin masuk ke bar itu setiap sabtu malam." Jawab pria itu

"Kenapa?"

"Kami mencari tahu disekitar bar itu. Beberapa orang pernah melihat pria itu beberapa kali. Dan memang benar ia hanya muncul disekitar bar itu pada sabtu malam saja." Jelas pria itu.

"Kau sudah tahu siapa yang diawasi olehnya?"

"Kami masih mencoba untuk mencaari tahu siapa orangnya. Kami akan tetap mengawasi bari itu, yang pasti kami butuh waktu." Tegas pria itu.

"Aku beri waktu kalian 1 minggu. Dalam 1 minggu ini aku harus tahu siapa orang yang dia ikuti." Perintah Hannah

"Baik."

"Kalian boleh pergi sekarang." Tegas Hannah.

Hannah merasa ia akan semakin dekat dengan tujuannya. Melenyapkan Leon. Saat ini pikiran Hannah dipenuhi dengan banyak pertanyaan. Siapa orang yang ia kenal yang biasa mengunjungi bar itu? Hannah sudah sangat tahu tujuan Leon pasti melenyapkan orang-orang yang membunuh dan terlibat dalam pembunuhan Kristal. Tapi siapa? Siapa yang kali ini Leon incar? Apakah Sarah? Apa mungkin orang seperti Sarah mau pergi ke bar yang biasa seperti itu? Atau jangan-jangan orang itu? Tapi Hannah rasa orang itu juga tidak mungkin kesana. Jadi siapa? Hannah harus mengambil langkah terlebih dahulu. Ia tidak mau Leon yang berada didepannya atau ia akan mengalami kegagalan seperti James dan Mike. Hannah mengambil handphonenya dan menghubungi seseorang.

"Ada apa lagi? Bukankan aku sudah bilang jangan menggangguku lagi?" Jawab seseorang diseberang sana.

"Bukankah juga sudah kubilang kau tidak bisa lari begitu saja?" Jawab Hannah.

"Apa maumu?" Tanya orang itu.

"Aku ingin kau mengirimkan orang untuk melindungi Sarah." Jawab Hannah.

"Itu saja?"

"Pastikan Raymond tidak tahu. Dan jangan biarkan orang-orangmu lengah sedikitpun." Perintah Hannah.

"Baiklah. Setelah ini jangan ganggu aku. Aku sedang sibuk." Jawab orang itu.

"Tunggu. Ada yang ingin kutanyakan."

"Apa?"

"Kau pernah pergi ke bar disekitar Knightsbridge ?" Tanya Hannah

"Pertanyaan macam apa itu. Tidak. Aku tidak pernah kesana." Jawab orang itu yang setelah itu langsung memutuskan panggilan mereka.

'Berarti dugaanku benar. Bukan orang itu yang Leon incar' Pikir Hannah.

***

Leon merasa akhir-akhir ini ia diawasi oleh beberapa orang. Leon tidak sebodoh itu. Leon bisa menyadari jika gerak-geriknya saat mengawasi Carson juga diawasi oleh orang lain. Leon meyakini jika itu adalah ornag suruhan Hannah. Apakah pada saat ia menolong Lucinda membuat Hannah mengetahui gerak gerik Leon? Mungkin jika itu memang benar, maka yang harus Leon lakukan sekarang adalah lebih berhati-hati. Tidak boleh ada kesalahan lagi. Carson harus segera lenyap. Si brengsek itu tidak akan selamat untuk yang kedua kalinya.

Leon harus lebih mematangkan rencananya kembali. Bagaimana cara agar ia bisa menarik perhatian Carson tanpa datang ke bar itu? Apakah itu mungkin? Leon mulai berpikir untuk menyusun ulang rencananya. Rencana baru yang tidak akan diketahui Hannah. Tangan Leon bergerak mengambil file Carson yang ia temukan. Semua data pribadi Carson telah Leon ketahui. Leon sudah memutuskan bahwa istri dan anak Carson tidak akan terlibat. Leon tidak akan melakukan hal yg selicik itu, ia tidak akan melibatkan orang-orang yang tidak bersalah.

Leon terus saja membaca file itu secara berulang kali, hingga matanya berhenti pada satu informasi berharga yang ia lewatkan begitu saja. Bawahan Carson yang bernama Miles. Polisi dengan pangkat biasa saja yang tiba-tiba diangkat menjadi wakil Carson. Tidak ada prestasi yang dilakukan oleh Miles untuk bisa mendapatkan pangkat itu. Leon merasa dirinya sangat ceroboh. Mengapa Leon melewatkan hal sepenting ini? Pengangkatan Miles juga dilakukan oleh Carson sendiri. Apakah Miles punya hubungan darah dengan Carson? Tidak, jelas saja mereka tidak punya hubungan darah. Berarti pengangkatan Miles bukan karena nepotisme, pasti ada hal lain.

Saat mencoba menghubungkan semua benang merah yang ada, tiba-tiba Leon teringat sesuatu. Leon mencari file yang berisi informasi pembunuhan Kristal. Tangannya bergerak membolak-balikkan file yang ada didepannya. Tangannya terhenti dan sebuah senyuman muncul diwajahnya. Dugaan Leon ternyata benar. Leon bisa melihat dengan jelas foto dan nama Miles dalam sebuah potongan surat kabar yang memuat kasus Kristal sebelum itu ditarik dari peredaran. Disana tertuliskan jika Miles adalah polisi yang menyelidiki kasus Kristal. "Polisi muda yang menemukan bukti penting pembunuhan anak dari Raymond Group" itulah yang tertuliskan disana.

"Bukti penting huh?" Ucap Leon dengan nada mengejek.

Saat itu Leon juga ingat, jika ada polisi yang mengatakan bahwa ia mempunyai 1 bukti penting yang bisa membantu terkuaknya pembunuh Kristal. Namun setelah berita itu beredar, tiba-tiba muncul suatu peristiwa pengeboman mobil-mobil polisi yang diyakini ialah ulah dari orang yang mempunyai dendam terhadap polisi. Dan benar saja, polisi itu mengatakan mobilnya pun ikut menjadi korban dalam peristiwa itu dan bukti penting itu berada dimobilnya. Bukti penting tersebut musnah tanpa bekas. Sebuah kebetulan yang sangat luar biasa.

Mengingat kembali tentang hal itu membuat Leon tersenyum namun dengan tatapan yang kosong. Jika memang itu bukti yang penting, kenapa tiba-tiba bisa musnah dengan mudah? Tentu saja alasan dibalik musnahnya bukti itu adalah Hannah. Hannah tentu saja bisa dengan mudahnya menyuap Miles yang saat itu hanya seorang polisi muda tanpa pangkat. Apalagi ditambah dengan fakta yang ada jika atasan Miles dulu juga tetap sama, yaitu Carson. Leon akui cara yang Hannah pilih sangat luar biasa. Tidak akan ada yang menyadari jika bukti itu memang dengan sengaja dilenyapkan.

Muncul sebuah ide dalam benak Leon. Ia bisa menggunakan Miles dalam pelenyapan Carson. Leon pikir memancing Miles tidak akan sesulit Carson. Yang Leon butuhkan sekarang hanyalah jadwal kegiatan yang dimiliki oleh Miles. Jika Leon sudah tahu semua yang Miles lakukan, yang ia butuhkan hanyalah waktu yang tepat. Tentu saja Miles akan ikut dalam permainan Leon. Dia juga bersalah atas pembunuhan Kristal. Sudah Leon tetapkan jika targetnya sekarang ada 2 orang. Miles dan Carson akan segera Leon lenyapkan. Tidak boleh ada kesalahan lagi.

"Sebentar lagi kita akan bertemu Tuan Miles."

***