webnovel

YOU.

Berawal dari rasa takut saat pertama kali aku melihatnya kini berubah sehingga aku tidak bisa melepaskan dirinya - Lucinda Bertemu dengan seorang psikopat sekaligus pembunuh membuat hidup Lucinda dipenuhi bayang-bayang kematian. Ingin melepaskan namun pada akhirnya terpikat. Ketika sebuah rasa itu ada, yang tersisa hanyalah rasa sakit dan sebuah pengorbanan.

Kuuhaku12 · Horror
Not enough ratings
22 Chs

Bahaya

Pagi ini London digemparkan dengan penemuan mayat seorang wanita berkisar 25 tahun di sebuah gang kecil di Knightsbridge district. Penemuan mayat pertama kali ditemukan oleh warga yang melewati gang tersebut. Berdasarkan keterangan dari polisi lokal, wanita yang belum diketahui identitasnya dibunuh dengan dijerat oleh benda seperti tali dan dibuktikan dengan adanya bekas jeratan dileher korban. Berdasarkan keterangan tambahan dari polisi, setelah meninggal korban diperkosa oleh pelaku. Warga diharapkan untuk berhati-hati terkhususnya pada malam hari. Sekian beri-

Lucinda segera mematikan televisi tersebut.

"Gila." Lucinda tidak habis pikir dengan keadaan London sekarang. Ia merasa dimana-mana sudah bukan tempat yang aman lagi. Apalagi rumah yang seharusnya jadi tempat paling aman baginya malah jadi tempat yang menakutkan. Semua gara-gara Leon. Pria gila itu yang seenaknya masuk dalam kehidupan Lucinda. Setelah kencan mendadak yang dibuat oleh Leon tiba-tiba pria itu menghilang entah kemana. Dan Lucinda merasa sangat yakin bahwa Leon pasti akan kembali dan tentunya dengan cara yang menyebalkan.

Setelah menyudahi sarapannya, Lucinda bergegas untuk pergi ke kantor. Ia tidak mau terlambat atau Mr. Tom akan memotong bayarannya lagi dan lagi.

***

Leon saat ini berada di kamarnya . Sebuah ruangan yang tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu sempit. Diatas mejanya penuh akan berkas-berkas yang berisi data untuk korban selanjutnya. Semua tempelan di dinding berisi tentang kasus Kristal yang ia kumpulkan dengan susah payah sebelum kasus itu ditutup dan semua berita ditarik. Di laci mejanya sudah tersimpan rapi semua benda tajam yang ia kumpulkan dari sembarang tempat dan ia bungkus dengan plastik agar tidak mengotori lacinya. Menurut Leon orang-orang yang ia bunuh itu lebih buruk dari sampah, maka dari itu dia tidak ingin repot-repot untuk membeli gunting maupun pisau yang baru.

Leon masih berusaha menghubungkan semua alur dari pembunuhan Kristal. Leon sudah berhasil menghabisi rantai terbawah para pelaku dan juga yang terlibat. Dengan matinya Mike dan James, ternyata masih kurang bagi Leon untuk mendapatkan cara agar bisa sampai ke Hannah. Dengan pengaruh Raymond, Hannah tentu saja sangat sulit untuk ditangani. Dari awal Leon sudah merasa ada yang aneh dengan rencana Hannah untuk melenyapkan Kristal. Hal janggal yang Leon maksud adalah alasan atau motif dari pelenyapan Kristal. Mengapa setelah 23 tahun Hannah baru melenyapkan Kristal jika alasannya adalah ia malu atas kekurangan yang dimiliki Kristal? Pasti ada alasan yang lebih kuat dari itu.

Leon juga sudah menghubungkan dengan masalah pewaris dari Raymond Group. Tentu saja Kristal bukan pewarisnya. Daniel William Raymond sang anak pertama adalah pewaris dari Raymond Group. Jika dihubungkan dengan Sarah anak bungsu dari Raymond dan Hannah juga tidak ada. Gadis itu terlalu bodoh untuk rencana besar seperti ini pikir Leon.

Leon hanya butuh waktu untuk mencari kebenaran dalam pembunuhan Kristal. Leon sudah menaruh umpan dengan muncul di CCTV cafe itu. Dia yakin Hannah tidak akan diam saja melihat kemunculan Leon. Hannah pasti akan mengambil langkah sesuai dengan prediksi Leon. Wanita itu pasti akan menyuruh orang-orangnya untuk mencari Leon. Dan yang paling penting, wanita itu pasti akan lebih berhati-hati dan akan meminta orang-orang suruhannya untuk melindungi "mereka" yang terlibat. Dengan langkah Hannah tersebut Leon akan mencari potongan-potongan petunjuk yang akan melengkapi alur dari pembunuhan Kristal.

Sebelum itu, Leon tetap saja harus menghabisi polisi brengsek yang sekarang menjabat menjadi kepala kepolisian London. Si Carson brengsek itu mendapat jabatan yang sangat tinggi sebagai bayarannya karena telah membantu Hannah menutup kasus pembunuhan Kristal. Leon berpikir jika saja Carson mau mengungkapkan tentang pembunuhan Kristal saat itu, setidaknya Kristal bisa mendapatkan sedikit keadilan. Tidak seperti sekarang.

Leon sudah mengetahui semua tentang Carson. Mulai dari tempat tinggal, keluarga, rutinitas bahkan riwayat penyakitnya saja Leon tahu. Leon akan bergerak malam ini. Carson selalu pergi ke club malam pada hari sabtu pukul 23.30 sendirian.

"Sampai jumpa nanti malam, brengsek."

***

"Demi apapun, aku sumpahin si bujangan tua itu tidak akan pernah menikah!" Ini sudah menjadi cacian ke-20 yang keluar dari mulut Lucinda. Tiba-tiba saja Mr. Tom meminta Lucinda untuk hunting foto lagi dan sudah pasti jika ia menolak bayarannya bulan ini akan berkurang lagi dan lagi. Saat ini Lucinda berjalan kaki sambil mengalungkan kameranya. Ia berjalan menyusuri jalanan yang penuh salju. Lucinda melihat jam di handphonenya yang menunjukkan pukul 22.30.

"Ah! Bisa-bisa aku mati kedinginan kalau seperti ini." Frustasi Lucinda.

Saat tiba di suatu perempatan, Lucinda merasakan ada yang aneh. Ia merasa tempat ini terlalu sepi. Lucinda berusaha untuk mengabaikannya. Namun, tiba-tiba ia merasa seperti sedang diikuti. Suasana yang saat memang saat ini sangat dingin tiba-tiba saja menjadi mencekam. Lucinda mengeluarkan keringat saat ia merasa langkahnya selalu diikuti. TIdak kali ini bukan hanya perasaan. Saat ini benar-benar ada orang yang berada tak jauh dari Lucinda. Lucinda tidak berani untuk menoleh.

Lucinda tiba-tiba saja teringat dengan berita di tv yang pagi tadi ia tonton. Lucinda memberanikan diri untuk berjalan dengan sesantai mungkin. Namun, dugaan Lucinda benar. Orang itu benar-benar mengikutinya. Ia bisa mendengar langkah kaki dari belakangnya. Lucinda sudah tidak bisa berpikir jernih lagi, ia sudah sangat ketakutan dan langsung mempercepat langkahnya tapi suara langkah kaki dibelakangnya juga semakin cepat. Ia benar-benar dikejar.

Lucinda berlari dengan sekuat yang ia bisa. Ia sudah berlari kesana kemari namun sialnya ia menemukan jalan buntu.

"Sial." Umpat Lucinda.

"Kau sudah tak bisa kemana-mana lagi jalang." Ucap lelaki itu. Suara itu sangat asing bagi Lucinda. Itu jelas bukan Leon. Lucinda tidak bisa melihat dengan jelas orang tersebut karena cahaya yang sangat minim.

"Ka...kau siapa?" Tanya Lucinda yang sekarang semakin gemetar.

Lelaki itu semakin mendekat.

Lucinda sangat takut. Lucinda sangat yakin itu bukan Leon. Dari postur tubuh dan juga suaranya sangat berbeda. Sepertinya lelaki itu adalah pembunuh yang ada diberita tadi pagi. Saat ini lelaki itu hanya berjarak beberapa langkah dari Lucinda. Lucinda bisa melihat tali dan pisau yang digenggam di tangan kanan lelaki itu. Kaki Lucinda menjadi sangat lemas dan tidak bisa digerakkan

Dia benar-benar takut.

***

Disaat yang bersamaan, Leon saat ini sedang mengikuti Carson. Carson saat ini akan menuju club kecil di Knightsbridge. Leon menunggu waktu yang tepat untuk mengeksekusi Carson. Namun, tiba-tiba atensi Leon teralihkan saat dia tak sengaja melihat sosok yang rasanya tak asing. Orang itu sedang berjalan di sebrang jalan yang tak jauh dari tempat persembunyian Leon.

'Lucinda?' Pikir Leon heran. Kenapa Lucinda ada disini? Bukankah ini sudah terlalu larut untuk berada di jalan? Leon tiba-tiba merasakan hal yang aneh. Dia merasa bingung. Apakah ia harus melanjutkan tugasnya atau mengikuti Lucinda? Dia khawatir karena gadis itu berkeliaran dijalan pada tengah malam. Apalagi Leon juga mendengar tentang pembunuh sekaligus pemerkosa itu.

Namun Leon tidak bisa meninggalkan misinya begitu saja. Rencana yang sudah ia susun untuk malam ini akan kacau. Jika ia menunda eksekusi Carson, maka ia harus menunggu sampai Carson akan kembali ke club yang sama karena tempat yang benar-benar strategis. Dia tidak bisa sembarang menculik orang . Leon butuh keadaan yang sangat menguntungkan seperti sekarang.

"Ah Sial!"

***