webnovel

You Are Mine, Viona : The Revenge

Mature novel, perhatikan batas usia saat membaca. Season 2 : Mempunyai darah Willan dalam tubuhnya membuat hidup seorang Alarick Alexander Willan tak mudah, menyembunyikan identitasnya dari orang-orang baru yang ia temui nyatanya tak mampu menutupi siapa dirinya yang sebenarnya. Saat ingin menikmati kehidupan normal yang ia idamkan tiba-tiba seorang wanita penuh dendam datang kepadanya, ingin menuntut balas atas kematian kedua orangtuanya. Seorang wanita yang justru membangkitkan jiwa liar dalam diri seorang Alarick yang diwariskan sang ayah padanya, Alarick yang baik pun menghilang berganti dengan Alarick yang tak pernah puas pada satu wanita. Alarick yang selalu menginginkan tubuh wanita. Season 1: Kisah cinta rumit , penuh intrik dan perang antar saudara Fernando memaksa pengasuh anaknya untuk menikah dengannya karena ingin membalas dendam atas kematian putri semata wayangnya , Viona yang dijadikan kambing hitam harus bertahan demi membersihkan namanya dan menepati janjinya pada sang ibu . Sebuah cerita perjuangan seorang anak yang dibuang oleh orang tua kandungnya , dan harus menjalani kehidupan yang berat setelah ibu angkatnya meninggal menjadikan gadis malang itu kuat

nafadila · Urban
Not enough ratings
969 Chs

Teror untuk Viona

Setelah selesai makan akhirnya Viona mengajak Andrew untuk pulang karena hari sudah malam ia tak mau membuat Andrew kelelahan karena besok ia masih harus berangkat kerja .

" terima kasih Andrew untuk hari ini " ucap Viona berkali-kali didalam mobil .

" kalau aku hitung kau sudah mengatakan terima kasih sudah lebih dari dua puluh kali vio " celetuk Andrew mencoba menggoda Viona .

" menyebalkan !! oke aku tarik lagi perkataanku !!! " sengit Viona merajuk .

Mendengar perkataan Viona justru membuat Andrew tertawa sampai sakit perut sedang Viona terlihat jengkel pada Andrew . Tak lama kemudian mobil Andrew sampai di jalan raya dekat apartemen Viona , untuk antisipasi Viona memilih turun di jalan karena takut terlihat oleh Frank atau Fernando ia tak mau mengambil resiko akan hal itu . Walau bagaimanapun ia tak mau membuat Andrew dalam bahaya , apalagi Andrew adalah seorang polisi Viona tak mau menghancurkan karir Andrew .

Setelah mobil dinas Andrew pergi Viona berjalan menuju apartementnya melalui jalan setapak , ketika hampir sampai tiba-tiba ada sebuah mobil sport berhenti tepat didepan Viona .

" Fernando " ucap Viona lirih saat melihat sosok pengemudi mobil yang berhenti didepannya .

" kenapa kau kaget sweety? " tanya Fernando sambil keluar dari mobil mewahnya .

" kalau anda membawa mobil seperti tadi anda akan membahayakan orang lain !!! " hardik Viona dengan nada tinggi .

Fernando menutup pintu mobilnya lalu berjalan mendekati Viona yang masih berdiri didepan mobilnya .

" tadi aku melihatmu sedang di sebuah pameran festival makanan korea di mall , apa kau suka Korea sweety " tanya Fernandez sambil bersandar diatas kap mobilnya .

Deg

Jantung Viona berdetak cepat mendengar perkataan Fernando .

" dimana ? mungkin anda salah lihat " jawab Viona dengan suara meninggi mencoba untuk menghilangkan rasa kagetnya .

" aku melihatmu di mall berlarian kesana kemari mondar-mandir mengunjungi stand satu ke stand lain seperti anak kecil " ucap Fernando menahan tawa .

" siapa yang seperti anak kecil " jerit Viona tak suka .

" kalau kau suka ketempat seperti itu seharusnya kau mengajakku sweety , jadi kau tak sepeti tadi berjalan sendirian diantara kerumunan orang " ucap Fernando dengan tersenyum .

Mendengar perkataan Fernando membuat Viona tertegun , ia menyadari rupanya Fernando tak melihatnya pergi bersama Andrew . Fernando mencubit pipi Viona karena gemas melihat Viona tiba-tiba melamun .

" awwwww sakit !!!! " jerit Viona yang sadar karena merasakan sakit di pipi .

" bisa-bisanya kau melamun saat ada aku di depanmu " sengit Fernando pura-pura marah .

" si siapa yang melamun " pekik Viona mencoba membela diri.

Fernando tertawa kemudian menarik tangan Viona untuk diajak masuk ke dalam apartemen Viona , walau ia tak tau ada dimana unit Viona .

" lantai berapa kamarmu ? " tanya Fernando ada viona saat sampai di lift .

" lantai sembilan " jawab Viona gugup .

Dengan cepat Fernando memencet tombol angka 9 yang ada di dinding lift lalu kembali menggenggam tangan Viona dengan kencang sementara Viona masih nampak terdiam dan belum menyadari dengan apa yang sedang terjadi .

" ikh apa si pegang-pegang " pekik Viona saat kesadarannya sudah kembali sambil mencoba melepaskan tangan Fernando .

" sudah dari tadi aku menggandeng tanganmu lalu kenapa baru sekarang menolak , kau aneh sweety " ucap Fernando dengan tersenyum .

Viona hanya terdiam lalu cepat-cepat keluar dari lift karena lift sudah terbuka karena sudah sampai ke lantai 9 dimana unitnya berada , Viona berusaha berjalan dengan cepat berharap bisa meninggalkan Fernando di belakang saat ia sedang memasukan kode password dipintu apartementnya Viona tiba-tiba lupa kombinasi angka-angkanya karena sedang gugup.

" satu yang yang tak berubah darimu adalah kau masih ceroboh Vio !! " bisik Fernando pelan dari belakang .

Viona menjerit kecil saat merasakan hembusan nafas Fernando mengenai leher belakangnya sehingga membuatnya merinding .

" aku belum melakukan apapun padamu sweety " ucap Fernando sambil menahan tawa saat melihat wajah Viona memerah .

" sana pergi aku mau buka pintuku " hardik Viona mengusir Fernando untuk pergi .

" berapa kode pintumu biar aku buka , kau tak bisa membukanya !! berapa kode nya ? " tanya Fernando sambil bersiap memasukan kode di depan pintu kamar Viona.

" 220193 " jawab Viona pelan sambil menunduk , entah apa yang membuat Viona mengatakan passwordnya pada Fernando ia selalu lemah dihadapan Fernando .

Tutttttt.....

Pintu kamar Viona terbuka begitu Fernando berhasil memasukan kombinasi angka password , langkah Fernando terhenti ketika memasuki kamar Viona yang gelap itu . Fernando membalikkan badannya dan berusaha mengajak Viona pergi .

" ini apartementku mau kemana lagi kau mengajakku pergi Fernando !!! " teriak Viona berontak saat Fernando berusaha menarik tangannya .

" kau tidur dirumahku malam ini !!! " bentak Fernando dengan suara meninggi .

" no !! aku punya tempat tinggal aku tak mau lagi ke rumahmu " jerit Viona sembari mendorong tubuh Fernando ke depan hingga akhirnya Viona berhasil melepaskan diri dari pria tampan itu .

Setelah berhasil melepaskan diri Viona langsung berlari ke arah kamarnya yang masih terbuka itu , saat Viona menyalakan lampu yang ada disamping pintu Viona berdiri sambil bersandar di dinding karena terkejut dengan apa yang dilihatnya di dalam kamar Viona . Fernando langsung berlari kearah Viona dan menahan tubuh Viona yang hampir jatuh itu .

" what happen in here " ucap Viona tergagap dengan air mata yang siap mengalir dari kedua matanya .

Viona kaget saat melihat kondisi kamarnya yang sudah diacak-acak oleh seseorang , semua barang-barang Viona hancur berserakan bahkan baju-baju Viona sudah tergunting-gunting dilantai dengan kotoran berbagai macam saus yang ada didalam kulkas . Fernando memaksa Viona pergi karena tak mau melihat Viona menyaksikan kamarnya yang hancur itu .

" hei jangan kesana banyak pecahan kaca " ucap Fernando melarang Viona masuk ke dalam kamarnya yang hancur .

" aku harus mencari sesuatu " jawab Viona dengan terisak .

Viona berjalan dengan perlahan untuk menghindari pecahan kaca dan beberapa besi yang berhamburan dilantai , dengan perlahan Viona menuju ranjangnya yang sederhana ia berusaha meraih sebuah foto yang nampak masih rapi tak ikut hancur karena Viona meletakkan di bawah bantal sebagai teman tiap ia tidur .

" untunglah satu-satunya foto ayah dan ibu yang aku punya baik-baik saja " tangis Viona dengan penuh syukur sambil memeluk figura orang tuanya .

" ayo keluar dari sini berbahaya banyak kaca vio " ucap Fernando pelan .

Viona mengangguk pelan lalu berjalan dengan hati-hati keluar dari kamarnya yang hancur dengan bantuan Fernando , kaki kanannya sempat tergores oleh lampu hias yang sudah hancur hingga membuat Viona meringis karena merasa pedih . Melihat Viona tergores membuat Fernando langsung bertindak tanpa menunggu persetujuan Viona dengan sekali angkat Fernando berhasil menggendong Viona ala bridal style keluar dari kamar itu .

Fernando menurunkan Viona dengan perlahan didepan kamar ia lalu menelfon security yang berjaga dibawah untuk melaporkan kejadian yang baru terjadi , para security itu juga nampak kaget karena tak menyangka ada kejadian seperti itu di tempat yang mereka jaga . Karena tak puas akhirnya Fernando menghubungi polisi untuk meminta bantuan , tak lama kemudian beberapa orang polisi datang dan langsung memasang police line di depan pintu kamar viona . Mereka menetapkan kalau ini adalah perbuatan orang yang tak suka pada Viona .

" aku tak pernah merasa punya musuh , kenapa mereka melakukan ini padaku " isak Viona dengan lirih , ia merasa tak aman karena teror mengerikan yang baru terjadi itu .

" its ok Vio , polisi sudah turun tangan " ucap Fernando mencoba menenangkan Viona , ia kemudian mengeluarkan ponselnya dan meminta anak buahnya untuk datang membantu polisi untuk melakukan penyelidikan .

Tak lama kemudian empat orang pengawal Fernando datang , mereka langsung melakukan pekerjaan mereka seperti yang sudah diperintahkan oleh Fernando dengan cekatan . Para polisi pun hanya bisa diam saat orang-orang Fernando membantu mereka bekerja di dalam kamar Viona yang hancur itu untuk mencari tanda-tanda yang ditinggalkan oleh pelaku .

" ayo ke rumahku " ajak Fernando pelan pada Viona yang masih nampak shock itu .

" no !! aku tak mau kerumahmu " sahut Viona cepat , ia masih merasa ketakutan mengingat rumah Fernando .

Fernando tersenyum melihat Viona menolak ajakannya , ia kemudian memainkan ponselnya dan terlihat berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon .

" ok kalau kau tak mau ke rumahku , kita ke hotel " ucap Fernando pelan sambil memasukan ponselnya ke dalam jaket mahalnya .

" hotel ??!!! " jerit Viona panik .

" ya kau tinggal dihotel sementara apa kau mau tinggal di apartemenmu yang hancur itu sedangkan pelaku yang menghancurkan kamarmu belum teridentifikasi polisi dan itu berbahaya buatmu " ucap Fernando dingin .

" aku tak mau ke hotel bersamamu " cicit Viona berusaha menahan tangis , viona merasa takut kalau berada satu ruangan lagi berdua dengan Fernando .

Fernando tersenyum lalu membelai rambut Viona yang berantakan .

" kau tinggal di hotel sendiri , aku pulang kerumahku vio " ucap Fernando lembut .

" benarkah ? " tanya Viona dengan bersemangat .

Fernando hanya mengangguk pelan ,lalu menggandeng Viona untuk pergi . Saat melewati kamar Viona yang hancur mata Fernando terlihat menyipit ia tak percaya ada orang yang senekat itu meneror Viona . Fernando memacu mobil mahalnya menuju hotel yang sudah ia pesan sebelumnya meninggalkan apartemen Viona , tak begitu lama kemudian akhirnya mereka sampai di hotel bintang 5 yang ada di kota .

" ini kunci kamarmu , aku harus pergi mengurus apartemenmu " ucap Fernando pelan sambil menyerahkan kunci kamar yang akan Viona tinggali malam ini .

" mau kemana ? " tanya Viona pelan .

" aku harus mencari tau siapa orang yang berani meneror wanitaku , dia harus mendapatkan hukuman setimpal " jawab Fernando dengan dingin .

" istirahatlah , oh iya di apartemenmu apa ada dokumen yang berharga ? " tanya Fernando tiba-tiba teringat akan dokumen pribadi Viona .

Viona menggeleng pelan lalu memberitahu pada Fernando dimana ia menyimpan berkas-berkas pentingnya berada , sebuah senyuman tersungging diwajah Fernando begitu Viona selesai bercerita .

" wanitaku memang cerdas !! ya sudah aku pergi ya , istirahatlah dengan nyaman beberapa anak buahku sudah menyiapkan baju ganti juga untukmu di dalam kamar " ucap Fernando sambil tersenyum .

Cup

tiba-tiba Fernando mencium kening Viona tanpa sempat Viona hindari .

" sleep well my love " bisik Fernando pelan , ia lalu berjalan menuju ke pintu keluar dimana mobilnya masih terparkir cantik didepan lobby hotel .

Viona berdiri menatap kepergian Fernando , dengan langkah pelan Viona berjalan ke arah lift dimana bellboy akan mengantarnya menuju kamarnya dilantai 24 .

Sesampainya dikamar yang dipesan Fernando mata Viona nampak takjup dengan melihat sekeliling interior kamar itu , kamar presiden suit mewah itu terlihat sangat mempesona . Setumpuk pakaian nampak tertata rapi diatas ranjang untuk Viona seperti yang sudah dikatakan oleh Fernando sebelumnya kalau anak buahnya sudah menyiapkan pakaian ganti untuknya .

Karena sudah lelah Viona memilih untuk mandi dan segera pergi tidur dengan berganti pakaian yang sudah disediakan Fernando .

" dia bahkan juga menyiapkan pakaian dalam juga untukku dasar pria jahat !!! " ucap Viona sambil menahan malu saat memeriksa baju yang Fernando siapakan terselip beberapa bra dan celana dalam yang merupakan ukuran Viona .

Fernando sudah sampai kembali ke apartemen Viona yang hancur , ia mendengarkan penjelasan dari anak buah dan polisi .

" jadi pelakunya hanya menghancurkan saja tapi tak mengambil apapun begitu maksud kalian ? " tanya Fernando pelan mengulangi penjelasan polisi .

" betul tuan dan sepertinya dia sudah profesional karena rekaman cctv di seluruh gedung apartemen hari tiba-tiba hilang " ucap seorang polisi muda memberikan penjelasan pada Fernando .

Fernando menganggukan kepalanya pelan tanda mengerti maksud pembicaraan para polisi yang ada dihadapannya itu .

" sejauh apa kau bersembunyi aku akan menemukanmu , beraninya kau menggangu wanitaku " ucap Fernando dalam hati .

Di suatu tempat lain nampak seseorang menggunakan pakaian serba hitam nampak melepas semua pakaiannya dan membakarnya ditempat pembakaran , sepasang matanya nampak menginsyaratkan kalau ia sudah berhasil melakukan suatu perkerjaan besar .

" ini baru awal Viona ...." desis orang itu penuh kebencian sambil merobek foto Viona yang sedang tersenyum dalam seragam dokternya .

Bersambung