Setelah cukup lama Raka dan Arin berkirim pesan, Raka mulai menyadari bahwa sejak tadi Vania menertawakan percakapannya dengan Arin di ponsel nya itu. Dengan cepat Raka segera memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku jaketnya karena ia tidak mau jika Vania terus-menerus menggodanya nanti.
"Kamu kenapa tertawa seperti itu? Memangnya kamu sama Justin tidak pernah mengirim pesan seperti ku?" kesal Raka sambil memanyunkan bibirnya.
"Entahlah, tapi aku rasa sepertinya aku dan Justin memang tidak pernah mengirim pesan alay seperti itu. Hanya kamu dan Arin yang melakukannya," sahut Vania tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"Memangnya ada yang salah dengan apa yang aku katakan di pesan tadi? Kenapa kamu benar-benar peduli dengan urusan orang lain, memangnya kamu tidak memiliki kesibukan lain selain harus mengintip orang yang sedang ber kirim pesan?" geram Raka dengan nada sedikit emosi karena ia tidak suka.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com