"AAARGGHHH!!!" teriak Avan saat terbangun dari tidurnya. Dia menatap sekelilingnya dengan seksama. Ternyata dia berada di sebuah kamar.
"Argh! Sial! Cuma mimpi," gumam Avan. Ya, dia baru saja bermimpi aneh. Avan tak menyangka akan bermimpi seperti itu. Dia pun menutup mulutnya untuk menutupi rasa malu. Bagaimana bisa wajah gadis yang dia sukai berubah menjadi wajah sang sahabat? Avan bertanya-tanya mengapa dirinya bisa memimpikan hal yang tak dia inginkan?
"Avan!" seru seseorang. Avan menoleh. Kimi masuk sambil membawa nampan. Dengan cepat Avan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Bahkan wajahnya dia tutup. Entah mengapa dia jadi malu sendiri.
"Cih! Kenapa gue jadi kayak gini? Dia kan gak tau kalau gue mimpiin dia. Argh! Sial!" gumamnya lagi sambil membuka selimutnya.
"Loe kenapa? Stress loe ya? Bangun-bangun udah kayak ngeliat hantu aja," omel Kimi sambil menaruh nampan di atas meja.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com