Ddrtt ... Ddrttt
Aku menoleh saat handphone ku bergetar. Aku pun menghampiri meja yang ada di dekat ranjang di mana handphone itu tergeletak di sana. Ayah Stella menghubungi aku? Dengan cepat aku mengangkat sambungan telepon itu.
"Apa yang kamu lakukan terhadap alat penyadap di tubuh kamu? Kenapa rekamannya terus berulang-ulang?" tanyanya di seberang sana. Aku membelalakkan mata. Dia sudah menyadari alat penyadap tersebut tak lagi sama seperti sebelumnya.
"Gue gak ngelakuin apa-apa. Alat itu masih ada di tubuh gue," jawabku. Aku menoleh saat Gabriel menyentuh bahuku. Tanpa suara dia bilang kalau aku harus mengeraskan telepon ini. Aku menjauhkan handphone dari telingaku lalu mengaktifkan pengeras suara.
"Jangan bohong, Rivarrel! Aku akan tahu kalau kamu melepaskan alat itu." Ku lirik teman-temanku yang kini mengelilingi aku. Mereka ingin mendengarkan pembicaraanku dengan Ottavio.
"Gue bilang gue gak ngelakuin apapun sama alat itu!" tegasku.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com