Linuala terasa sepi kala malam tiba. Semenjak krisis melanda kota itu, tidak banyak orang datang berkunjung. Tingkat kriminalitas meningkat, terutama di bisnis perdagangan manusia.
Banyak penduduk yang menjual anak gadisnya pada saudagar atau bangsawan demi memenuhi kebutuhan hidup mereka. Ada juga bandit yang menculik anak-anak, untuk kemudian dijual. Sejak saat itulah, kota yang semula begitu asri dengan nuansa alam yang kental, kini berubah mencekam.
Kelaparan dapat membuat orang bertindak di luar nalar. Warga kota itu tidak ramah, kecuali pada orang yang memiliki banyak uang. Tapi, orang yang punya banyak uang juga enggan mengunjungi Linuala, banyak kasus perampokan terjadi berulang kali.
Itulah kenapa malam itu terasa sunyi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com