webnovel

Nubuat

Kakek abu - abu berjalan menyusuri jalan setapak menuju gua terakhir yang dilihat Wuli saat dia melarikan diri. Ada sulur tebal dan daun - daun rimbun yang menghalangi visi di depan, bila tidak dilihat dengan seksama tidak akan menyangka ada tempat lain dibaliknya, bahkan Wuli sendiri karena tempat itu terlalu rimbun. Tangan kakek abu-abu mulai memetik membuat sebuah tanda rumit sepertinya rune dan itu memiliki cahaya redup yang membentuk aliran cahaya. Rune itu rumit, setelah itu baik sulur atau akar rumput dan daun lebat menyingkir di sekitarnya sehingga memperlihatkan visi yang lebih jelas.

Itu adalah dinding batu dengan sebuah pintu persegi seperti bahan logam setinggi orang dewasa. Kakek abu-abu memperhatikan pintu itu dan ada lambang bunga dan ular dengan kepala ular menghadap ke depan. Tidak ada fluktuasi energi yang bocor keluar dari balik pintu ini, tapi entah kenapa kakek abu - abu merasa tidak nyaman. Tidak ada yang bisa membuka tempat ini, kecuali .....

Wuli sedang berlatih seperti biasa, namun kemudian tiba - tiba seluruh tubuhnya membeku dan semua daya tubuhnya seakan disedot oleh kekuatan tertentu. Tubuhnya kaku tak bergerak sesaat dan Wuli mulai panik. 'Apa yang terjadi?' itu yang pertama dipikirkan Wuli. Keringat dingin mulai mengalir didahinya dan serasa perasaan krisis meyelimuti kesadarannya. Visinya mulai kabur dan dia tidak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri dan seperti ditarik ke suatu tempat oleh kekuatan aneh.

Tiba - tiba angin kencang berhembus memencarkan debu dan daun kering di tanah, seperti badai topan sehingga tanpa sadar Wuli ingin menutup matanya, tapi tak bisa menggerakkan tubuhnya sedikitpun. Sesaat kemudian sesuatu tak terduga terjadi, karena Wuli menghilang setelah angin tersebut berhenti. Seketika kekacauan di taman itu, binatang - binatang sekitar kebingungan dan tak lama gerakan cepat dari kakek abu - abu muncul ditempat Wuli menghilang. Namun itu sesaat seperti kedipan mata dari Wuli menghilang dengan kakek abu - abu muncul.

" Dimana anak itu?" dengan pandangan cemas, kakek abu - abu menatap para binatang. Serigala putih dan harimau adalah yang terdekat sehingga menjawab dengan isyarat arah angin menghilang. Kekhawatiran di mata kakek abu - abu belum hilang namun dengan segera digantikan oleh ekspresi tak berdaya. Melihat arah yang ditunjuk, sekilas kilatan cahaya dimata kakek abu - abu dan secepat itu kakek menghilang dari tempat itu menuju suatu tempat 'Apakah benar - benar itu dia?' .

Sedangkan Wuli yang entah dimana muncul tempat pintu batu sebelumnya kakek abu - abu datang. Tubuhnya oleng sedikit dan segera kesadaran tubuhnya kembali. " Huh...membuat tegang saja." " Eh?? sepertinya tempat ini pernah lihat." Benar, tempat ini adalah hutan yang dilewati Wuli waktu itu saat melarikan diri, saat itu Wuli hendak menuju kesini namun Wuli memaksakan diri untuk menyerah. Dan sekarang dihadapkan dengan tempat ini lagi akhirnya dia mengingatnya. Seakan ada yang memanggilnya untuk berjalan terus mendekat, dalam benaknya itu seperti hipnotis dengan suara halus dan merdu 'kemarilah' terus berulang - ulang. Entah apa yang ada di depan sehingga Wuli tidak menolak panggilan itu.

Di kamar gua belakang bukit

Kakek abu - abu berdiri di depan lukisan tinta, sosok yang mengesankan dan mulia, kemudian pandangannya beralih ke samping kanan di atas meja batu di sudut ruangan. Ada satu batu bening, sama jernihnya dengan mata air karena itu disebut bola mata air kehidupan yang merupakan pusaka langka yang hanya dimiliki oleh keberadaan suku tersembunyi. Kemudian ada riak kecil cahaya yang muncul mulai dari tengah bola se-ukuran kuku dan menyebar, berputar - putar seperti pusaran. Segera satu per satu cahaya memisahkan diri membentuk kuku - kuku kecil dalam satu baris lingkaran dan mulai terbentuk tulisan. Itu seperti tulisan Sansekerta dan bahasa Jawa. Kakek abu - abu menyipitkan matanya memperhatikan fenomena itu dengan tenang hingga sebaris kalimat muncul ' Kadikdayan kang pungkasan, Pucuk-ing kembang kahyangan'.

Diikuti setelah tulisan itu muncul ada simbol aneh, seperti bunga namun juga seperti bentuk binatang, itu adalah bentuk bunga padma dengan kelopak runcing dan ada sulur mengular disetiap sisi dan ditengah ada mutiara yang bersinar.