webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#WEREWOLF
#PENYIHIR

WITCH'S LOVE

-Selesai- Sebuah pertemuan yang tidak pernah diduga terjadi, Amara Iris, seorang Penyihir yang terjebak selama ratusan tahun di rawa kematian bertemu dengan Thomas Phyla, Pangeran dari Kerajaan Megalima yang terbuang dari tahta dan dikutuk oleh Penyihir Putih. Iris awalnya hanya memanfaatkan Thomas agar bisa keluar dari rawa kematian, tapi melihat penderitaan Thomas dengan kutukannya, ia bertekad untuk membantu sang Pangeran untuk mematahkan kutukan Penyihir Putih dan mempertahankan laki-laki itu di sisinya sebagai Pasangan jiwa. Karena kutukan Penyihir Putih, Thomas selalu berjalan mendekati kematian, ia sekarat dan berkali-kali hampir mati. Keadaan menjadi kacau dengan kemunculan Morgan Lloyd, manusia serigala yang diyakini telah membantai packnya, laki-laki itu dengan seenaknya menjadikan Iris sebagai pasangan sehidup sematinya, membuat Iris kebingungan. Apa yang akan dilakukan oleh Iris? Akankah ia tetap bersama Thomas sampai akhir dan membantunya mematahkan kutukan dari Penyihir putih atau pergi bersama Morgan sebagai kekasih dari sang serigala? "Selama kita terhubung, kamu adalah milikku!" Iris. "Apa pun yang terjadi aku tidak akan pergi darimu." Thomas. "Kita harus bersama, kau adalah pasanganku, jangan melirik laki-laki lain!" Morgan. Pilihan manakah yang akan Iris pilih? Petualangan penuh pengorbanan, kehangatan, keromantisan dan pertumpahan darah segera dimulai! Ig : Winart12

Winart12 · Fantasy
Not enough ratings
517 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#WEREWOLF
#PENYIHIR

Tuan dan Pelayan 3

Air danau bergetar hebat, para duyung menatap Thomas dengan tajam. Mulai dari duyung biasa yang hanya memegang bilah kayu dan duyung yang memegang tombak dari es, mereka siap menghabisi pangeran itu.

Peri dengan bunga aster di kepalanya itu merasa dirinya berada di tempat yang salah, ia tidak suka pembunuhan dan baru kali ini melihat seseorang mati dihadapannya. Dengan kaki yang gemetaran ia menatap sosok Thomas lagi dari atas sampai ke bawah.

"Bisakah kita tidak seperti ini? Kami benar-benar tidak tahu dimana Elf air, dia tidak pernah muncul ke permukaan." Peri itu mencoba melakukan penguluran waktu dengan mulutnya, tapi sepertinya tidak ada yang benar-benar tertarik mendengarkan, ia menjadi putus asa.

Thomas tidak menjawab, mungkin terlalu muak menanyakan hal yang sama dan selalu mendapat jawaban yang sama, ia menepis tombak es yang melayang ke arahnya dan melesat mengayunkan pedang peraknya.