webnovel

WITCH'S LOVE

-Selesai- Sebuah pertemuan yang tidak pernah diduga terjadi, Amara Iris, seorang Penyihir yang terjebak selama ratusan tahun di rawa kematian bertemu dengan Thomas Phyla, Pangeran dari Kerajaan Megalima yang terbuang dari tahta dan dikutuk oleh Penyihir Putih. Iris awalnya hanya memanfaatkan Thomas agar bisa keluar dari rawa kematian, tapi melihat penderitaan Thomas dengan kutukannya, ia bertekad untuk membantu sang Pangeran untuk mematahkan kutukan Penyihir Putih dan mempertahankan laki-laki itu di sisinya sebagai Pasangan jiwa. Karena kutukan Penyihir Putih, Thomas selalu berjalan mendekati kematian, ia sekarat dan berkali-kali hampir mati. Keadaan menjadi kacau dengan kemunculan Morgan Lloyd, manusia serigala yang diyakini telah membantai packnya, laki-laki itu dengan seenaknya menjadikan Iris sebagai pasangan sehidup sematinya, membuat Iris kebingungan. Apa yang akan dilakukan oleh Iris? Akankah ia tetap bersama Thomas sampai akhir dan membantunya mematahkan kutukan dari Penyihir putih atau pergi bersama Morgan sebagai kekasih dari sang serigala? "Selama kita terhubung, kamu adalah milikku!" Iris. "Apa pun yang terjadi aku tidak akan pergi darimu." Thomas. "Kita harus bersama, kau adalah pasanganku, jangan melirik laki-laki lain!" Morgan. Pilihan manakah yang akan Iris pilih? Petualangan penuh pengorbanan, kehangatan, keromantisan dan pertumpahan darah segera dimulai! Ig : Winart12

Winart12 · Fantasy
Not enough ratings
517 Chs

Si Tudung Merah 4

"Siapa yang mengizinkan gadis kecil itu kemari?!"

Teriakan Samuel membahana di sebuah rumah kayu yang besar, rumah Alpha terdahulu yang sekarang menjadi milik Morgan.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, Samuel selalu menikmati hari-harinya dengan santai, begitu pula dengan hari ini, begitu ia membuka jendela kamarnya, ia melihat gadis kecil dengan tudung merah duduk santai di atas sebuah meja dan kursi yang terbuat dari kayu, mengobrol ria dengan Alena.

Rasanya seperti mengalami serangan jantung, Samuel langsung menutup jendelanya dan mencari Morgan.

"Morgan! Morgan!"

"Jangan berteriak," sahut Morgan tanpa menoleh ia sedang mengeluarkan barang-barang milik Alpha terdahulu keluar. "Sebaiknya kau bantu aku mengurus ini."

Samuel melirik jika di bawah kaki Morgan berserakan lukisan dan beberapa lembaran kertas usang, ada kaleng-kaleng berisi pintalan benang dan kain. Ia mendengkus.

"Siapa yang memberitahu aku tinggal di sini padanya?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com