webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#WEREWOLF
#PENYIHIR

WITCH'S LOVE

-Selesai- Sebuah pertemuan yang tidak pernah diduga terjadi, Amara Iris, seorang Penyihir yang terjebak selama ratusan tahun di rawa kematian bertemu dengan Thomas Phyla, Pangeran dari Kerajaan Megalima yang terbuang dari tahta dan dikutuk oleh Penyihir Putih. Iris awalnya hanya memanfaatkan Thomas agar bisa keluar dari rawa kematian, tapi melihat penderitaan Thomas dengan kutukannya, ia bertekad untuk membantu sang Pangeran untuk mematahkan kutukan Penyihir Putih dan mempertahankan laki-laki itu di sisinya sebagai Pasangan jiwa. Karena kutukan Penyihir Putih, Thomas selalu berjalan mendekati kematian, ia sekarat dan berkali-kali hampir mati. Keadaan menjadi kacau dengan kemunculan Morgan Lloyd, manusia serigala yang diyakini telah membantai packnya, laki-laki itu dengan seenaknya menjadikan Iris sebagai pasangan sehidup sematinya, membuat Iris kebingungan. Apa yang akan dilakukan oleh Iris? Akankah ia tetap bersama Thomas sampai akhir dan membantunya mematahkan kutukan dari Penyihir putih atau pergi bersama Morgan sebagai kekasih dari sang serigala? "Selama kita terhubung, kamu adalah milikku!" Iris. "Apa pun yang terjadi aku tidak akan pergi darimu." Thomas. "Kita harus bersama, kau adalah pasanganku, jangan melirik laki-laki lain!" Morgan. Pilihan manakah yang akan Iris pilih? Petualangan penuh pengorbanan, kehangatan, keromantisan dan pertumpahan darah segera dimulai! Ig : Winart12

Winart12 · Fantasy
Not enough ratings
517 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#WEREWOLF
#PENYIHIR

Perjalanan ke Wilayah Barat

Sejak pagi sekali, Iris sudah membangunkan Thomas dan Morgan, mereka tidak butuh waktu lama untuk bersiap, hanya dalam waktu sepuluh menit dua orang itu sudah siap, Morgan menuntun kudanya dan Thomas yang sudah duduk di atasnya, sekilas mereka terlihat seperti kakak beradik yang rukun.

"Aku … biarkan aku bersama Thomas!" Alita mendekat dan mendorong Morgan, manusia serigala itu mendecih dan menjauh dengan tenang, memang ini yang ia harapkan sejak tadi.

"Alita," gumam Thomas pelan, matanya melirik Iris dan melihat bahwa penyihir itu tengah berbincang dengan Morgan, ia merasakan kekecewaan dalam hatinya.

"Ya, ada apa?" Alita naik ke kuda dan menarik pelananya, ia terkekeh pelan dan mengacak rambut putih Thomas. Akhirnya setelah beberapa lama ia dapat duduk lagi dan memeluk Thomas seperti ini.

"Tidak ada." Thomas mendongak dan tersenyum lebar, membuat Alita dengan gemas menggosok pipinya.