webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#WEREWOLF
#PENYIHIR

WITCH'S LOVE

-Selesai- Sebuah pertemuan yang tidak pernah diduga terjadi, Amara Iris, seorang Penyihir yang terjebak selama ratusan tahun di rawa kematian bertemu dengan Thomas Phyla, Pangeran dari Kerajaan Megalima yang terbuang dari tahta dan dikutuk oleh Penyihir Putih. Iris awalnya hanya memanfaatkan Thomas agar bisa keluar dari rawa kematian, tapi melihat penderitaan Thomas dengan kutukannya, ia bertekad untuk membantu sang Pangeran untuk mematahkan kutukan Penyihir Putih dan mempertahankan laki-laki itu di sisinya sebagai Pasangan jiwa. Karena kutukan Penyihir Putih, Thomas selalu berjalan mendekati kematian, ia sekarat dan berkali-kali hampir mati. Keadaan menjadi kacau dengan kemunculan Morgan Lloyd, manusia serigala yang diyakini telah membantai packnya, laki-laki itu dengan seenaknya menjadikan Iris sebagai pasangan sehidup sematinya, membuat Iris kebingungan. Apa yang akan dilakukan oleh Iris? Akankah ia tetap bersama Thomas sampai akhir dan membantunya mematahkan kutukan dari Penyihir putih atau pergi bersama Morgan sebagai kekasih dari sang serigala? "Selama kita terhubung, kamu adalah milikku!" Iris. "Apa pun yang terjadi aku tidak akan pergi darimu." Thomas. "Kita harus bersama, kau adalah pasanganku, jangan melirik laki-laki lain!" Morgan. Pilihan manakah yang akan Iris pilih? Petualangan penuh pengorbanan, kehangatan, keromantisan dan pertumpahan darah segera dimulai! Ig : Winart12

Winart12 · Fantasy
Not enough ratings
517 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#WEREWOLF
#PENYIHIR

Kemewahan di Rumah Lelang 1

"Tuan berbaju merah? Berapa tawaranmu pada ginseng seratus tahun ini?"

"100 keping emas!"

"Tuan berbaju biru?"

"150 keping emas!"

"200!"

"250!"

Sorak-sorai semakin membahana, Iris bahkan hampir terlarut dalam suasana pelelangan sebelum Thomas menyentuh bahunya.

"Makanlah sesuatu," kata Thomas sambil berbisik, matanya melirik ke panggung yang ramai itu.

"Ya." Iris berbalik dan duduk di sofa, semua makanan yang tersedia di atas meja terlihat menggiurkan, ia mengulurkan tangannya hendak meraih sepotong roti, tiba-tiba ia berhenti.

"Tidakkah kalian takut ini beracun?"

Alita tersedak dan mengambil minuman, Thomas yang menggigit buah di samping Iris membeku.

"Tidak, tidak." Morgan melambaikan tangannya dan menyeka mulutnya dengan tisu. "Jika ini beracun aku dapat mencium baunya, tapi semua makanan ini aman. Tenang saja, Iris."

"Ah …." Iris bergumam pelan. "Aku sepertinya terlalu berburuk sangka."