webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#WEREWOLF
#PENYIHIR

WITCH'S LOVE

-Selesai- Sebuah pertemuan yang tidak pernah diduga terjadi, Amara Iris, seorang Penyihir yang terjebak selama ratusan tahun di rawa kematian bertemu dengan Thomas Phyla, Pangeran dari Kerajaan Megalima yang terbuang dari tahta dan dikutuk oleh Penyihir Putih. Iris awalnya hanya memanfaatkan Thomas agar bisa keluar dari rawa kematian, tapi melihat penderitaan Thomas dengan kutukannya, ia bertekad untuk membantu sang Pangeran untuk mematahkan kutukan Penyihir Putih dan mempertahankan laki-laki itu di sisinya sebagai Pasangan jiwa. Karena kutukan Penyihir Putih, Thomas selalu berjalan mendekati kematian, ia sekarat dan berkali-kali hampir mati. Keadaan menjadi kacau dengan kemunculan Morgan Lloyd, manusia serigala yang diyakini telah membantai packnya, laki-laki itu dengan seenaknya menjadikan Iris sebagai pasangan sehidup sematinya, membuat Iris kebingungan. Apa yang akan dilakukan oleh Iris? Akankah ia tetap bersama Thomas sampai akhir dan membantunya mematahkan kutukan dari Penyihir putih atau pergi bersama Morgan sebagai kekasih dari sang serigala? "Selama kita terhubung, kamu adalah milikku!" Iris. "Apa pun yang terjadi aku tidak akan pergi darimu." Thomas. "Kita harus bersama, kau adalah pasanganku, jangan melirik laki-laki lain!" Morgan. Pilihan manakah yang akan Iris pilih? Petualangan penuh pengorbanan, kehangatan, keromantisan dan pertumpahan darah segera dimulai! Ig : Winart12

Winart12 · Fantasy
Not enough ratings
517 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#WEREWOLF
#PENYIHIR

Jalan Hidup yang Berbeda 2

"Dengarkan Nenek, ini adalah adikmu bukan musuh. Jangan berani kau memukulnya lagi."

Di depan Tiersa, sosok anak laki-laki menangis dengan wajah yang memerah, di pipinya ada bekas tamparan kecil dan sebelah tangannya berusaha untuk mengusap air mata yang terus jatuh ke bawah dan sebelahnya lagi memeluk kaki sang nenek.

Thomas tidak berani menatap sang Kakak, teringat dengan jelas di ingatannya Tiersa memukul pipinya karena marah ia selalu menarik rok sang kakak. Pipinya terasa sangat sakit, berdenyut-denyut tidak tertahankan, sehingga ia tidak bisa menahan tangisannya.

"Thomas selalu mengikutiku! Aku benci diikuti!"

Tiersa kecil menggembungkan pipi sambil bersedekap, ia menghentakkan kaki dengan kesal.

Tiersa baru berusia tujuh tahun, ia belajar di sekolah Kerajaan bersama anak petinggi yang lain, mulai dari belajar ilmu pemerintahan, tata krama dan keterampilan. Sedangkan Thomas baru berusia lima tahun, sedang dalam masa bermain dan ia sangat menyukai kakaknya.