webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#WEREWOLF
#PENYIHIR

WITCH'S LOVE

-Selesai- Sebuah pertemuan yang tidak pernah diduga terjadi, Amara Iris, seorang Penyihir yang terjebak selama ratusan tahun di rawa kematian bertemu dengan Thomas Phyla, Pangeran dari Kerajaan Megalima yang terbuang dari tahta dan dikutuk oleh Penyihir Putih. Iris awalnya hanya memanfaatkan Thomas agar bisa keluar dari rawa kematian, tapi melihat penderitaan Thomas dengan kutukannya, ia bertekad untuk membantu sang Pangeran untuk mematahkan kutukan Penyihir Putih dan mempertahankan laki-laki itu di sisinya sebagai Pasangan jiwa. Karena kutukan Penyihir Putih, Thomas selalu berjalan mendekati kematian, ia sekarat dan berkali-kali hampir mati. Keadaan menjadi kacau dengan kemunculan Morgan Lloyd, manusia serigala yang diyakini telah membantai packnya, laki-laki itu dengan seenaknya menjadikan Iris sebagai pasangan sehidup sematinya, membuat Iris kebingungan. Apa yang akan dilakukan oleh Iris? Akankah ia tetap bersama Thomas sampai akhir dan membantunya mematahkan kutukan dari Penyihir putih atau pergi bersama Morgan sebagai kekasih dari sang serigala? "Selama kita terhubung, kamu adalah milikku!" Iris. "Apa pun yang terjadi aku tidak akan pergi darimu." Thomas. "Kita harus bersama, kau adalah pasanganku, jangan melirik laki-laki lain!" Morgan. Pilihan manakah yang akan Iris pilih? Petualangan penuh pengorbanan, kehangatan, keromantisan dan pertumpahan darah segera dimulai! Ig : Winart12

Winart12 · Fantasy
Not enough ratings
517 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#WEREWOLF
#PENYIHIR

Cermin Dua Arah

Thomas terbangun ketika matahari mulai meninggi, ia mengusap matanya dan menemukan Litzy berbaring di dadanya dengan wujud seekor anjing. Laki-laki itu menguap dan melirik Morgan masih dalam keadaan terlelap di kasurnya.

Thomas menyentuh gelang rotan dan merasakan keberadaan Iris di sekitar rumah lelang, sepertinya wanita itu sudah berbelanja bersama Alita pagi-pagi sekali.

Dan dia ditinggalkan bersama Serigala besar ini.

"Morgan, kau tidak ingin bangun? Ini sudah jam …." Thomas melirik sekitar dan tidak menemukan satu pun penunjuk waktu. "Entahlah, ini sudah sangat siang."

Morgan menarik selimutnya, Thomas mengabaikannya dan masuk ke kamar mandi, ia melihat cermin dan menatap pantulan wajah dirinya di sana.

Terdengar suara keran diputar dan Thomas membasuh wajahnya dengan cepat.

"Bocah, kau mandi?" Suara serak Morgan bergema, ia menguap lebar dan duduk di kasurnya.