"Saya belum turun dari posisi itu. Saya masih pemimpin utama di sini." Pak Adam mengetukkan jarinya di atas meja, lalu melirik Pak Marco yang wajahnya sudah pucat.
"Marco, jangan membuatku marah terlalu lama. Kamu tahu yang sebenarnya, bukankah kamu membutuhkan aku untuk mengajari dirimu waktu itu? Ayahku pergi lebih awal, dia menyayangimu. Meskipun kita hanya saudara jauh, tapi selama ini aku juga sangat menghormati dirimu. Sayangnya, jika kamu terlalu berlebihan, itu artinya kamu sedang bermain api."
Sudah bertahun-tahun lamanya Pak Adam benar-benar ingin mengatakan ini kepadanya. Ketika ayahnya masih hidup, Pak Marco tidak berani melakukan kesalahan seperti ini. Pak Adam mengambil alih perusahaan dan bertindak dengan penuh semangat. Tetapi sejak Alex masuk ke perusahaan dan duduk di level yang sama dengan generasi yang lebih tua, Pak Marco menjadi terasing.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com