176 Mimpi yang Konyol

Tito terbiasa memegang tangan Winona sekarang. Begitu mereka memasuki rumah, mereka melihat Pak Darmawan. Pria itu sepertinya baru saja tiba, dan ekspresinya sedikit lelah, tetapi ketika matanya tertuju pada tangan Winona dan Tito yang terkait, matanya mengeluarkan sedikit kilatan cahaya.

"Ayah, kamu sudah kembali?" Winona secara alami melepaskan tangannya dari tangan Tito. Dia mengganti sandalnya dan masuk.

"Baru tiba, apa kamu pergi keluar untuk bertemu dengan temanmu?"

"Ya, aku ingin menceritakan sesuatu pada ayah."

"Tidak usah terburu-buru. Kamu bisa membicarakannya dengan ayah besok."

"Kalau begitu ayah pasti lapar, aku akan ambilkan beberapa makanan untuk ayah."

Pak Darmawan mengangguk. Dia memang lapar, tapi dia tidak mengganggu Keluarga Jusung ketika dia kembali ke rumah ini. Setelah Winona melepas jaketnya dan pergi ke dapur, Tito melangkah maju untuk menyapanya, "Halo, paman."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter