"Bagaimana ini tuan Dabi?" kata salah satu penjaga.
"Aku sebenarnya bingung, tapi ada satu hal yang ingin ku pastikan," bisik tuan Dabi
"Hei bocah, memang apa pentingnya anak perempuan itu?" tanya tuan Dabi.
"Diam kau, kau tidak akan ku maafkan," kata Regiz.
"Kau mau apa bocah? Kau pikir, kau bisa melindunginya?"
"Anak sepertimu hanyalah seorang pengecut yang tidak bisa berbuat apa-apa dan membuat orang lain tersiksa karena melindungimu!" gertak keras dari tuan Dabi.
Regiz-pun terdiam kaku dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi, suhu tubuhnya sudah kembali normal dan tidak mengeluarkan api lagi setelah tuan Dabi menggertaknya.
"Bawa gadis itu ke penjara!" kata tuan Dabi menyuruh penjaga.
"Lalu bagimana dengan bocah lelaki ini?" kata salah satu penjaga.
"Tenang saja, aku masih ingin bermain-main dengannya dan masih banyak yang ingin kutanyakan kepadanya!"
Perempuan berambut putih itu segara di bawa ke penjara dan perlahan tuan Dabi mendekati Regiz dan memukul perutnya. Tidak ada percakapan yang di lontarkan Regiz maupun tuan Dabi, tetapi masih ada rasa penasaran yang membuat tuan Dabi tidak mau pergi dari tempat itu. Dan akhirnya Regiz yang memulai percakapan duluan dan berkata.
"Apakah gadis itu sudah mati?"
"Belum, gadis itu tidak mudah untuk mati."
"Tidak mungkin! Anak buahmu menusukkan pedang ke arahnya berkali- kali, dia tidak mungkin selamat!"
"Memang kau tau siapa anak itu?" tanya tuan Dabi dengan serius.
"Tidak, aku tidak tau sama sekali. Aku hanya sempat bertemu dengannya, lalu dia membawaku masuk ke dalam castle ini."
"Namanya Lathi."
"Ohhhh Lathi ya namanya," sambil tersenyum lebar.
"Kau tinggal di dekat sini?" tanya tuan Dabi.
"Bukan urusanmu!"
"Huh, baiklah. Apa kau ingin bertemu dengan wanita itu lagi?"
Regiz tidak bisa berkata apa-apa dan hanya menunduk saja
"Apakah kau ingin bertemu dengannya? Apakah kau ingin melindunginya? Kau tidak bisa memutuskannya? Kemana tekadmu yang ingin menghabisi semua violance? Apakah itu hanya omong kosong saja?!" teriak tuan Dabi dengan nada tinggi.
"Diam kau! Jangan meremahkanku!" teriak Regiz dengan nada yang lebih tinggi
Seketika suhu tubuh Regiz meningkat dan lebih panas dari sebelumnya.
"Sudah cukup, jika kau marah dan suhu tubuhmu terlalu panas itu akan membuatmu sangat lelah dan kau akan kalah dalam bertarung!"
"Memangnya kau tau apa soal kekuatanku ini?" Kata Regiz
"Tidak tau banyak. Tapi kau adalah anak yang terpilih, dan kau harus bisa memaksimalkan kekuatanmu itu."
"Maksudmu?" Bingung Regiz.
"Ah aku tidak mau mengatakannya dengan jelas, tapi apakah kau ingin menjadi Hunter?"
"Sebelumnya aku ingin sekali menjadi Hunter, tetapi setelah melihat perlakuanmu terhadap gadis itu, aku jadi tidak berminat lagi."
"Oh seperti itu? Yasudah artinya tekadmu tidak akan bisa terlaksana. Jika kau ingin bergabung menjadi Hunter, kau bisa datang kesini besok pagi."
__________________________
Hai gaes balik lagi.
Sudah lama tidak update, sekalinya update dikit wkwkw.
Yaudah nikmatin aja yah.
Berikan komentar kalian agar saya bisa termotivasi membuat jalan cerita yang lebih menarik dan jangan lupa untuk klik tombol bintang yang ada dibawah jika kalian suka dengan cerita yang saya buat dan juga follow agar ada pemberitahuan cerita ini update :)
Bagi para pembaca disarankan untuk membaca deskripsi cerita terlebih dahulu, agar kalian bisa lebih paham akan dasar cerita yang saya buat ^-^
Contact us :
Ig : mc.fuckem_