"Kutemukan Amira tidak sadarkan diri dengan luka robek di perutnya. Dan Vero…," Hendry menutup wajahnya dengan kedua tangan. Saat ia memperlihatkan wajahnya lagi, satu isakan terdengar dan matanya memerah saat itu. "Aku tidak punya alasan untuk tidak mengirimnya ke rumah sakit jiwa," lanjutnya.
Reina mengusap punggung Hendry, membantu menenangkan orang itu. Sudah hampir 2x24 jam setelah kejadian traumatik itu, Amira belum juga sadar. Penyesalan Hendry bertambah karena dia sendiri yang telah mengirim sahabatnya ke rumah sakit jiwa dan belum bisa mengunjungi orang itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com