"Tapi kenapa Nadila bohong begitu?" tanya Dara tak mengerti.
Kana melirik Dara yang masih terpengaruh dengannya.
"Kayaknya setelah dia nguasain Yohan. Dia juga mau nguasain kamu," kata Kana tiba tiba. Dia melirik ke arah Dara lagi untuk melihat ekspresi gadis tersebut.
"Bener kata kamu Na. Mereka kayaknya gak beneran sepupuan."
"Tuh kan! Aku udah bisa nebak Ra. Kamu sih gak percaya sama aku. Harusnya kamu langsung percaya sama aku. Karena aku sahabat kamu kan?"
Dara mengangguk.
"Maaf ya Na. Aku sempet mikir yang buruk soal kamu."
"Iya gak apa apa Ra. Kamu begitu kan karena kamu terlalu polos buat bisa dimanfaatin orang."
Dara merenung. Dia berpikir bagaimana caranya merebut Yohan lagi dari Nadila. Karena sepertinya Yohan sudah mulai menyukai Nadila.
Tiba tiba ponsel Dara berdering. Dan itu adalah telepon dari Daniel.
"Halo pa?" kata Dara begitu dia mengangkat telepon dari papanya tersebut.
"Kamu di mana Dara? Kok belum sampai di rumah? Papa udah nunggu kamu loh dari tadi."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com