Wanita itu mengenakan jaketnya kembali dan keluar dari kafe. Dia terus berjalan tidak peduli suara gemuruh guntur yang sahut sahutan. Rasanya sesak dalam dadanya, tapi anehnya dia tidak bisa menangis. Hingga akhirnya turun hujan dan Marisa tetap berjalan tanpa peduli pakaiannya sudah basah karena air hujan.
Langkah Marisa terhenti saat seseorang menangkap tangannya dari belakang. Wajahnya mendongak menatap sebuah payung yang kini menutupi kepalanya.
"Apa yang kamu lakuin? Aku manggil kamu dari tadi tapi kamu gak ngejawab. Apa kamu lagi syuting film india? Kenapa kamu hujan hujanan?" Daniel memberondongi Marisa dengan pertanyaannya.
Marisa menatap wajah lelaki itu. Seseorang yang sudah mengungkapkan isi hatinya beberapa minggu yang lalu. Dia tidak tahu jika Marisa sudah mendengar semua yang ia ungkapkan malam itu.
Seperti terkena sihir Marisa melangkah mendekati Daniel. Kakinya berjinjit dan tangannya memegang erat jaket yang lelaki itu kenakan.
Kemudian…
CUP!!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com