webnovel

Who's My Father?

vinarli_rizkyan47 · Fantasy
Not enough ratings
1 Chs

Chapter 1

Who's My Father?

.

By : Vinarli_rizkyan47

.

NaruHina Fanfiction

.

Desclaimer : Mashasi Kishimoto

.

Rated T - Romance

.

Hidup di dalam kemewahan adalah impian semua orang. Bekerja keras tanpa mengenal kata lelah demi hidup yang lebih baik. Tetapi tidak denganku, dari kecil hidupku sudah penuh dengan kemewahan.

Segala yang ku inginkan akan selalu terpenuhi tetapi tidak dengan satu hal yaitu kasih sayang. Kasih sayang yang selama ini menjadi pertanyaan besar untukku. Sampai hari ini, aku belum menemukan jawabannya. Saat aku mencoba bertanya ke anggota keluargaku, mereka memilih bungkam.

Dia tidak pernah mengizinkan siapapun memberitahu hal itu padaku. Ketika aku mencoba bertanya, yang ku lihat adalah tatapan kelam. Bukan karena dia marah padaku tetapi dia menatapku dengan sejuta kesedihan.

Hal itu menjadi pertanyaan untukku. Hingga aku nekat mengambil jalan yang berbeda. Tanpa seizinnya, aku pergi ke Jepang untuk mencari kasih sayang tersebut.

Tempat yang seharusnya ku jauhi karena dia sangat membenci berada disini. Aku tau bukan tempatnya yang membuatnya membenci tempat ini tetapi kenangan yang tidak ku ketahui. 

Ku tatap pemandangan dari luar jendela pesawat. Semua penumpang sibuk dengan kegiatan masing - masing sambil menunggu pesawat mendarat sampai di tempat tujuan. 

Seorang pramugari menawarkan menu makan padaku yang sayangnya langsung ku tolak halus. Aku tidak lapar, pikiranku tertuju padanya. Rasa bersalah menghantuiku tetapi jika bukan cara ini, aku tidak akan pernah menemukan jawabannya.

Suara pramugari membunyarkan lamunanku. Pesawat telah mendarat, satu persatu penumpang turun. Begitupula denganku, kakiku terus berjalan hingga keluar dari pesawat. Hal pertama yang ku lihat adalah pohon sakura. 

Mataku menatap kagum keindahan pohon sakura. Inikah pohon sakura? Indah, sangat indah. Setelah cukup mengangumi keindahannya, aku kembali melanjutkan langkahku.

Di balik kacamata hitam, aku berusaha menutupi indentitasku hingga suara seseorang yang ku kenal, memanggil namaku.

"Boruto-kun." teriaknya. Seorang pria berdiri tidak jauh dariku sambil membawa spanduk yang bertulis "Welcome to Jepang Boruto-kun." Ada rasa bahagia, kedatanganku di sambut sekaligus malu karena hanya dia yang paling heboh. 

"Apa kabar Toneri Ojisan." ujarku setelah berhasil mendekatinya. Pria itu yang bernama Toneri tersenyum padaku.

Dia mengacak rambutku yang tertutup kupluk biru tua,"Saya senang  mendengar kabar kau berkunjung kemari."

"Kau tau darimana?"

"Okaasanmu." jawabnya. Aku terdiam menatapnya curiga, bagaimana dia tau hal ini? Tetapi ku urungkan.

"Maaf jika merepotkanmu."

"Hahaha, tentu saja tidak. Kau sudah seperti anakku." ujarnya. Seharusnya  senang mendengar ucapannya tetapi nyatanya tidak, aku  berusaha menutupinya dengan senyuman.

##

Klek

Lampu menyala memenuhi ruangan. Hal pertama yang ku lihat apertement yang mewah, bersih dan wangi.

"Ini tempat tinggalmu, dulunya ini apertement Okaasanmu."

"Apertement Okaasan?"

"Ya, dia pernah tinggal disini sampai dia SMA. Setelah lulus, dia melanjutkan kuliah di luar negeri."

Aku terdiam, sebegitukah detail Toneri mengenal Okaasan? Dia bahkan tau apertementnya.

"Kau yang membersihkan semua ini?"

"Tentu, saat ku tau kau kemari. Aku segera membersihkan ini semua. Aku ingin kau nyaman tinggal disini."

"Terimakasih."

"Sama - sama, kamarmu ada 2. Kau bisa memilihnya. Oh ya, di kulkas sudah terisi bahan makanan. Kau tidak perlu memesan makanan. Ku dengar kau bisa masak?"

"Ya, walaupun tidak seenak masakan Okaasan."

"Hahaha, kau benar. Masakannya sangat enak." Dapat ku lihat semburat merah di kedua pipinya saat dia menceritakan hal tentang Okaasan.

"Oh ya, aku tidak bisa berlama - lama disini. Banyak kasus yang harus ku tanggani."

"Baiklah, sekali lagi terimakasih." ujarku sebelum dia meninggalkan apertement.

Setelah kepergiannya, kakiku melangkah menuju kamar kedua sambil membawa koper. Dapat ku lihat kamar bernuansa orange hitam.

Kamarnya cukup luas, di dalam kamar banyak sekali perabotan. Ada kulkas kecil, lemari, televisi, dan lain - lain. Kakiku melangkah ke jendela setelah menaruh koperku. Ku buka tirai jendela, hal pertama kali yang ku lihat adalah pemandangan kota Jepang.

Banyak sekali gedung - gendung disini, dan saya baru menyadari tempatku berdiri cukup tinggi. Ku buka jendela yang seperti pintu.

Kakiku melangkah ke arah balkon yang di hiasi tanaman bunga lavender dan matahari. Senyuman terukir di wajahku saat melihat kedua tanaman tersebut.

"Okaasan ku harap kau baik - baik saja." gumamku sambil menatap kedua bunga tersebut.

Tbc

Note :

Di cerita ini, banyak sekali perubahan di alur ceritanya. Jadi, jangan kagetnya. Saya harap kalian menyukai alur cerita ini. Jika ada kritik dan saran boleh kalian tulis di kolom komentar. Jangan sungkan menrevisi tulisanku karena sejujurnya saya masih belum mahir terutama di EYD.

Terimakasih