Maaf bila aku lari.
Aku ragu dengan temu yang buatku sendu.
Lihatmu luka-luka timbul di hati.
Bayang-bayang menghantui.
Aku sulit meyakini.
Jawabmu akankah buatku mati?
~Kim Theo.
***
Theo melangkah masuk ke dalam rumahnya dengan membawa sebuah koper besar. Dia baru saja pulang dari Dubai.
"Theo!"
Pria itu mengangkat kepalanya dan menemukan Arin berdiri di depannya. Ia terkejut karena kedua mata Arin merah dan membengkak. Kenapa Arin menangis?
"Sayang, kamu kenapa?" tanya Theo yang berjalan mendekati Arin dengan panik.
"Stop!" Arin menghadang dengan tangannya.
Theo berhenti dan berganti bingung. Ada apa dengan Arin?
"Jadi kamu, ya ...," ujar Arin dengan suara serak. "Jadi kamu yang menyebabkan keluargaku hancur berantakan?"
Arin sesenggukan tetapi ia tetap menjelaskan. "Kamu sudah tau yang sebenarnya tapi kamu tetap diam? Kenapa? Harusnya kamu malu dan menghilang dari hidupku untuk selamanya."
"Arin, jangan begitu—"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com