webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urban
Not enough ratings
409 Chs

Viper 14

Dua orang anak buah Julius mengawasi Kate yang sedang mengemasi pakaiannya. Kate berulangkali melemparkan pakaiannya ke dalam koper sambil mendengus kesal. "Kalian tidak perlu mengawasiku seperti itu. Aku pasti akan pergi."

Dua orang yang mengawasi Kate diam dan tidak menanggapi kekesalan Kate karena kehadiran mereka. Sekali lagi Kate mendengus kesal. Setelah memastikan semua barang-barangnya sudah masuk ke dalam koper, Kate kembali menoleh pada dua orang yang mengawasinya.

"Ayo, bantu aku membawa koper-koper ini," ujar Kate.

Dua orang yang mengawasi Kate saling lirik. Keduanya menghela nafas panjang lalu akhirnya berjalan menghampiri Kate. Mereka akhirnya membantu Kate membawa koper-koper miliknya.

Setelah itu Kate berjalan mendahului kedua orang yang mengawasinya dan pergi meninggalkan kamar hotelnya. Begitu Kate melangkah keluar kamar, Charles sudah menunggunya.

"Berikan kunci kamarmu," pinta Charles.