webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urban
Not enough ratings
409 Chs

Tendency 7

Pierre buru-buru pergi meninggalkan area di sekitar gedung apartemen William setelah ia tidak sengaja melihat William berdiri di balkon apartemennya. William nampak mengarahkan ponsel ke tempatnya berdiri. Untuk menghindari kecurigaan, Pierre akhirnya langsung meninggalkan tempat tersebut.

"Semoga dia tidak melihatku," gumam Pierre sambil memacu skuter elektrik yang ia gunakan.

Sementara Pierre memacu skuter elektriknya di jalan, William yang masih berdiri di balkon apartemennya memperhatikan foto yang baru saja ia ambil dari jarak yang cukup jauh. William menatap foto tersebut sambil mengerutkan keningnya.

"Dia terlihat tidak asing," gumam William. Ia berhasil menangkap gambar Seseorang yang menggunakan topi dan sweater berwarna hitam. Hoodienya menutupi topi dan kepalanya hingga membuatnya sulit dikenali karena bagian depan topinya menutupi sedikit wajahnya.