webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urban
Not enough ratings
409 Chs

Season of Love 9

Begitu tiba di depan penjara, Mateo dan Kate langsung masuk ke mobil. Mateo membanting pintu mobilnya dengan kasar ketika ia masuk. Kate yang menyusul masuk setelahnya hanya bisa berdecak melihat hal tersebut.

"Kendalikan dirimu, Teo," ujar Kate.

Mateo melirik kesal pada Kate. "Bagaimana aku tidak kesal? Pierre hanya melakukan sesuatu yang biasa terjadi ketika kita sedang mabuk? Kenapa mantan kekasihmu itu bertindak berlebihan?"

Kate mengangkat bahunya. "Begitulah William. Dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan karena pengaruh nama keluarganya."

"Orang itu harus diberi pelajaran agar dia tahu betapa sulitnya hidup orang lain karena tindakan manjanya itu," sahut Mateo.

"Awas kau kalau sampai melukainya. Aku tidak memaafkanmu," timpal Kate.

Mateo mendesis tidak percaya. "Kenapa kau malah membelanya? Dia bahkan sudah tidak peduli lagi padamu."

"Tapi aku tetap menginginkannya. Dia akan menjadi milikku lagi," jawab Kate.