webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urban
Not enough ratings
409 Chs

Season of Love 5

Menjelang sore, Kate kembali ke kamar sewaannya. Ia membawa sebuah kantong belanja yang penuh dengan perbekalan untuk menemani perjalanan selama kurang lebih tujuh jam menuju Paris. Di dalam tas belanjanya ia membeli beberapa kaleng minuman energi, air mineral, energi bar dan kacang-kacangan.

Begitu Kate tiba di depan pintu kamarnya, Mateo sudah berdiri di depannya sambil menyilangkan kedua tangan di depan dadanya. Ia langsung menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat Kate datang. "Kali ini kau setuju dengan usulanku untuk pergi pada malam hati, kan?"

Kate mendengus pelan sembari menganggukkan kepalanya. Ia lalu membuka pintu kamarnya dan segera masuk ke dalam. Mateo menyusul di belakangnya. "Sepertinya pria Perancis itu masih terus mengawasimu, kan? Aku melihatnya dari jendela ketika kau sedang berjalan kembali. Seorang pria terus mengikutimu. Dan begitu kau masuk pria itu langsung pergi."