Setelah beberapa saat, Esmee kembali menegakkan tubuhnya dan menatap William.
"Wah, lihat wajahmu. Kau seperti udang yang baru selesai direbus," ujar William.
"Aku tahu kau juga menginginkan ini," sahut Esmee sambil menyentuh resleting celana panjang yang dikenakan William. Ia kemudian meremasnya dengan lembut.
Mata William berkilat-kilat ketika ia menatap Esmee sambil melepaskan sabuknya. Setelah itu ia melepas pengait dan resleting celana panjangnya. Sedetik kemudian, Esmee mendesah pelan ketika ia merasakan milik William yang memenuhi bagian bawah tubuhnya.
William tidak langsung memompa penisnya di dalam vagina Esmee. Ia diam sejenak untuk merasakan betapa ketatnya dinding kewanitaan Esmee mencekram erat kejantanannya. Mata William terpejam dan ia mengatur nafasnya.
Sementara Esmee menggigit bibir menahan keinginannya untuk segera bergerak naik-turun. Namun ia memilih untuk mengikuti permainan William dan diam menunggu sampai pria itu yang bergerak terlebih dahulu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com