webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urban
Not enough ratings
409 Chs

High Temper 6

Charles sengaja membanting koper milik William begitu ia memasuki kamarnya. William yang masih berbaring di tempat tidur terkesiap dan langsung merubah posisi tidurnya. Ia juga langsung menutupi kepalanya dengan bantal. Charles menghela nafas panjang melihat sikap William.

"Bangun, kau! Ini sudah pagi," ujar Charles sambil menarik selimut yang menyelimuti tubuh William.

"Diam, kau!" sahut William sambil menarik kembali selimutnya.

"Ayolah, Will. Cepat bangun. Kau tidak bisa berleha-leha seperti itu. Banyak yang harus kau lakukan," rajuk Charles.

"Sebentar lagi. Mimpiku lebih indah daripada kenyataan yang aku jalani," ucap William dari balik bantalnya.

Charles terdiam sejenak setelah mendengar ucapan William. Ia kemudian pasrah dan duduk di tepi tempat tidur William. Sambil menatap ke arah jendela yang ada di dekat tempat tidur, Charles kembali berbicara pada William. "Esmee yang memilihkan semua pakaian yang aku bawa."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com