webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urban
Not enough ratings
409 Chs

High Temper 2

Esmee tertawa pelan begitu Francois dan Maxime pergi. "Aku lupa kalau aku tidur dengan bos dari bosku."

William berjalan mendekat ke arahnya. "Apa yang kau katakan? Kenapa kau tidak menjawab teleponku?"

"Kenapa kau tidak bisa sabar menungguku di luar?" Esmee balik bertanya pada William.

"Aku sudah menunggu satu jam sejak shift-mu berakhir. Kau tidak kunjung keluar dan tidak mengangkat teleponku," jawab William. "Kau sengaja menghindariku?"

"Kau yang lebih dulu menghindariku. Kemana kau setiap malam? Kau pikir aku tidak sadar kalau kau selalu keluar setiap malam? Siapa yang menghindari siapa?" Sahut Esmee dengan suara yang sedikit meninggi.

William mendengus pelan. "Cepat kemasi barang-barangmu. Kita kembali ke apartemenku."

"Bagaimana kalau aku tidak mau kembali?"

"Jangan memaksaku," ujar William.

"Apa yang mau kau lakukan kalau aku tidak mau kembali ke apartemenmu?"