webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urban
Not enough ratings
409 Chs

French Riviera 5

Setelah puas bermain di pantai dan berjalan-jalan di sekitar pulau I'ile Sainte-Marguerite, William, Esmee beserta rombongan mereka kembali ke yatch. Hari sudah sore. Pantulan sinar matahari keemasan pada permukaan air laut menerangi perjalanan perahu motor yang membawa William dan yang lainnya kembali ke kapal mereka.

Luca yang sudah merasa lelah bersandar pada tubuh Esmee. "Aku lelah dan lapar."

"Bukankah tadi kau sudah makan camilan?" tanya Esmee pada Luca.

"Tapi aku masih lapar," sahut Luca.

Esmee tertawa pelan sambil memeluk Luca. Ia melindungi tubuh Luca dari cipratan air perahu motor yang sedang mereka naiki. "Sebentar lagi kita sampai. Setelah itu kita akan makan malam bersama-sama."

Luca mengangguk pelan. Ia meringkuk di dalam pelukan Esmee. William yang duduk di sebelah Esmee merangkulnya. "Luca bisa manja seperti itu padamu. Aku juga mau."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com