webnovel

When Love Knocks The Billionaire's Heart

L'amour est comme le vent, nous ne savons pas d'ou il vient. Cinta datang seperti angin, kita tidak tahu kapan dia datang. -Balzac- ---- Ditinggalkan dua orang wanita yang sangat dicintai dalam hidupnya membuat William James Hunter, 27, kesulitan untuk mempercayai wanita. Di matanya, wanita hanyalah objek pemuas hasratnya. Dengan uang yang ia miliki ia bisa dengan mudah mendekati wanita manapun yang ia mau. Pandangan William pada wanita mulai berubah ketika ia bertemu Esmee Louise, 24, di sebuah restoran kecil di desa Riquewihr, Perancis. Perlahan tapi pasti, sikap hangat dan pribadi Esmee yang pekerja keras kembali mengetuk hati William. Pada awalnya, William berencana ingin menghancurkan restoran milik Esmee karena gadis itu tidak mau menjual restoran tersebut pada perusahaan milik keluarganya. Namun, perasaan yang ia rasakan pada Esmee akhirnya membuat William memikirkan kembali semua rencana yang sudah ia buat untuk menghancurkan restoran tersebut. Akankah William kembali melanjutkan rencananya untuk menghancurkan restoran milik Esmee agar ia bisa menjadi pewaris seluruh kekayaan keluarganya? Atau, ia akan memilih melupakan warisannya dan memilih cintanya pada Esmee? Let's find out by adding this book to your library for an update. Support this book on WSA events through reviews, comments, power stones, gifts, etc. Your support means a lot. Thank you, and happy reading. ^^ Cover source: Pinterest *The cover is temporary until the main cover is ready

pearl_amethys · Urban
Not enough ratings
409 Chs

French Riviera 12

"Kau baik-baik saja, Esmee?" tanya Naomi ketika ia memperhatikan wajah Esmee yang baru saja selesai menyantap makan siangnya.

Pertanyaan Naomi sontak membuat William mengalihkan perhatiannya pada Esmee. Ia menggenggam tangan Esmee dan menatapnya dengan sedikit khawatir. Pengakuan Esmee tentang riwayat kanker yang pernah ia derita membuat William khawatir. Namun ia berusaha menyembunyikannya dari Esmee agar kekasihnya itu tidak kesal.

Esmee menghela nafas panjang. "Aku baik-baik saja. Sungguh. Aku heran kenapa hari ini banyak sekali yang bertanya apa aku baik-baik saja atau tidak."

"Mungkin karena kau terlihat pucat hari ini," sahut Naomi.

Esmee menatap Naomi. "Percayalah, aku baik-baik saja. Tidak ada yang perlu kalian khawatirkan."

"Baguslah, kalau begitu. Oh, ya, aku bertanya karena aku khawatir denganmu. Aku lega kalau kau baik-baik saja," timpal Naomi.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com